Breaking News:

Virus Corona

Refly Harun dan Ekonom INDEF Sindir Pemerintah soal Bansos Corona: Padahal Pemilu Masih 2024

Refly Harun dan Ekonom INDEF Bhima Yudhistira kompak memberikan nada sindiran kepada pemerintah terkait penyaluran bansos.

YouTube Refly Harun
Refly Harun dan ekonom INDEF Bhima Yudhistira di kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (23/5/2020), mereka menyindir fungsi dan gaji dari para stafsus milenial yang disebut-sebut sebagai teman diskusi presiden. 

Ia kembali berkelakar ada pihak yang sepertinya mencuri start lebih awal.

"Padahal pemilu masih 2024 bayangkan, orang sudah curi start," tutup Refly.

Simak videonya mulai menit ke- 26.45:

Soal Stafsus Milenial, Bhima: Kasih Es Teh Manis, Kasih Singkong

Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, mempertanyakan peran yang dimiliki oleh Staf Khusus (stafsus) milenial dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, Bhima Yudhistira mengatakan bahwa alasan sebenarnya dibentuknya Stafsus adalah untuk membantu pekerjaan Presiden, khususnya berkaitan dengan generasi milenial.

Menurutnya, membantu pekerjaan yang dimaksud adalah hanya memberikan saran dan masukan.

Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Angkie Yudistia (dua kanan), Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). (TRIBUN/SENO TRI SULISTIYONO)

 

 Ekonom INDEF Sebut Alasan Ajak Belva Debat, Refly Harun Singgung Nama Jokowi: Dulu Banggakan Stafsus

Bhima Yudhistira kemudian menyinggung soal biaya yang dikeluarkan negara untuk membayar gaji ketujuh stafsus tersebut.

Dirinya mengatakan tidak sepantasnya mereka mendapatkan gaji yang begitu besar yang sebenarnya tidak banyak memiliki peran di pemerintahan.

Hal ini disampaikan Bhima dalam kanal Youtube Refly Harun, Sabtu (23/5/2020).

"Karena dia mengambil jabatan publik dia kemudian juga menerima gaji dari pajak kita juga," ujar Bhima.

"Jadi berhak dong kita nanya selama jadi Stafsus presiden ngapain aja, apa masukannya," sambungnya.

Bhima menilai apa yang dilakukan oleh pemerintah dengan pengeluaran uang banyak untuk membayar stafsus milenial hanya sia-sia.

Karena di satu sisi, para stafsus justru tidak mempunyai sumbangsih terhadap pemerintahan yang sepadan dengan gaji yang diterima.

"Karena ini enggak ada kritik yang kelihatannya seharusnya disuarakan sama milenial," kata Bhima.

 Warga Rayakan Lebaran saat Corona, Jokowi: Lebaran Kali Ini Menuntut Pengorbanan Kita Semua

Halaman
123
Tags:
CoronaCovid-19INDEF
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved