Breaking News:

Virus Corona

Refly Harun dan Ekonom INDEF Sindir Pemerintah soal Bansos Corona: Padahal Pemilu Masih 2024

Refly Harun dan Ekonom INDEF Bhima Yudhistira kompak memberikan nada sindiran kepada pemerintah terkait penyaluran bansos.

YouTube Refly Harun
Refly Harun dan ekonom INDEF Bhima Yudhistira di kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (23/5/2020), mereka menyindir fungsi dan gaji dari para stafsus milenial yang disebut-sebut sebagai teman diskusi presiden. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun dan Ekonom INDEF Bhima Yudhistira kompak memberikan nada sindiran kepada pemerintah terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) dampak Virus Corona.

Sindiran tersebut ditujukan kepada pemerintah lantaran lamban dalam menyalurkan bansos kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, mulanya Bhima Yudhistira mengungkapkan alasan masih banyaknya masyarakat yang ngeyel untuk tetap keluar atau beraktivitas di tengah pandemi Virus Corona.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri), dan Ekonom INDEF Bhima Yudhistira (kanan) dalam kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (23/5/2020). Bhima Yudhistira sempat mengajak mantan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Belva Devara berdebat soal Kartu Prakerja.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri), dan Ekonom INDEF Bhima Yudhistira (kanan) dalam kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (23/5/2020). (YouTube Refly Harun)

 

 Bhima Yudhistira Bicara soal Krisis Ekonomi, Migas, dan Cara Selamatkan UMKM di Tengah Corona

Dirinya mengatakan bahwa alasan dasarnya adalah banyak masyarakat yang tidak atau belum mendapatkan jaring pengaman sosial (JSP) seperti yang sudah dijanjikan oleh pemerintah.

Hal itulah yang memaksa masyarakat untuk tetap beraktivitas, bekerja, khususnya untuk kalangan menengah ke bawah.

Karena dengan begitulah masyarakat dapat mencukupi biaya kebutuhan hidup sehari-hari.

Menurutnya, ketika pemerintah bisa segera mencukupi bantuannya maka kemungkinan masyarakat untuk tetap bekerja sangat kecil.

"Tapi kemudian jaring pengaman sosial kita sebenarnya bolong, makanya orang bandel masih keluar-keluar rumah," ujar Bhima.

"Karena enggak mungkin di rumah aja waktu masa pandemi tanpa ada kompensasi yang cukup," jelasnya.

Refly Harun langsung menambahkan, melayangkan nada sindiran kepada pemerintah.

Ia mengatakan alasan bansos sering terlambat bukan karena kesalahan dalam pendataan ataupun saat pendistribusian.

Melainkan ada faktor lain, yaitu kantong bermereknya atau logonya belum jadi.

 Pertanyakan Peran Stafsus Milenial Jokowi, Bhima Yudhistira: Kasih Es Teh Manis, Kasih Singkong

Tidak ketinggalan, Bhima juga ikut menanggapi hal yang senada.

"Apalagi bansosnya sering terlambat karena kantong yang bermereknya itu belum jadi," sindir Refly Harun.

"Harus ada logonya, itu penting," tambah Bhima.

Refly Harun lantas beranggapan bahwa ada maksud lain di balik penyaluran bantuan sosial yang lambat tersebut, yakni mengarah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Halaman
123
Tags:
CoronaCovid-19INDEF
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved