Terkini Nasional
Blak-blakan Buka Alasan Dicopot BUMN, Refly Harun Curiga karena Kritis: Cepat atau Lambat Diganti
Refly Harun angkat bicara tentang jabatan terakhirnya sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen di BUMN PT Pelindo I.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ahli hukum tata negara Refly Harun angkat bicara tentang jabatan terakhirnya sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelindo I.
Diketahui ia diberhentikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 20 April 2020 bersama tiga komisaris lainnya.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun mengungkapkan dugaannya atas alasan pencopotan tersebut adalah karena ia sering bersikap kritis.

• Refly Harun dan Ekonom INDEF Sindir Pemerintah soal Bansos Corona: Padahal Pemilu Masih 2024
Hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Refly Harun, diunggah Senin (25/5/2020).
"Saya ingin membahas satu hal ketika saya berhenti dari BUMN," ungkap Refly Harun.
Meskipun banyak dugaan tentang alasan pencopotannya dari BUMN, ia tidak ingin pikir panjang tentang hal itu.
"Banyak spekulasi yang berkembang, tapi saya tidak ingin menanggapi itu," tuturnya.
Selain itu, ia menyadari jabatan tidak dapat selamanya ia pegang.
"Yang namanya jabatan kita dapatkan, tapi bisa juga harus dilepaskan," kata Refly Harun.
"Baik karena sudah berakhir atau kita dipandang sudah tidak bisa lagi menduduki jabatan itu," lanjut dia.
Hal tersebut menjadi refleksinya sesudah dicopot dari jabatan komisaris.
"Jadi sejak awal saya sudah katakan, kita tidak boleh menikmati jabatan," ungkap Refly.
"Jangan takut menjabat, tapi jangan takut pula kehilangan jabatan," pesannya.
Refly mengakui ia adalah sosok yang selalu bersikap kritis terhadap pemerintahan.
Ahli hukum tersebut diketahui sering mengunggah ulasannya terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.
• Said Didu Dipolisikan Luhut, Refly Harun Turut Singgung Nama Faisal Basri: Kritiknya Lebih Keras
Refly menyebutkan sikap kritis tersebut dapat menjadi faktor dirinya diberhentikan.
"Ketika pilihan saya untuk tetap kritis dengan pemerintahan saat ini, saya tahu betul cepat atau lambat pasti akan diganti," jelas Refly Harun.
"Jadi bukan karena diganti saya kritis, tapi mungkin saja karena kritis saya diganti," katanya.
Meskipun ada dugaan itu, Refly Harun tidak ingin membahasnya lebih jauh.
"Tapi saya tidak ingin membuka spekulasi itu," tegas Refly.
Ia memberi contoh unggahannya di kanal YouTube yang mengulas kebijakan pemerintah sudah dimulai pada sebulan sebelum pemberhentiannya.
Selain itu, Refly menyinggung dirinya sudah sejak 2017 bersikap kritis.
Ia menuturkan alasannya memilih untuk angkat bicara terhadap kebijakan pemerintah.
"Tidak banyak waktu bagi pemerintahan Jokowi untuk memelihara kepercayaan dan optimisme bagi rakyat, paling tidak rakyat seperti saya," ungkap Refly.
• Dituding akan Temani Setiap Orang yang Kritik Jokowi, Refly Harun: Secara Akademis Saya Malu
Lihat videonya mulai menit 3:00
Dituding akan Temani Setiap Orang yang Kritik Jokowi
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun membantah dirinya terlibat dalam 'perkubuan' politik.
Refly Harun menegaskan dirinya bermaksud mengkritik pemerintah bukan atas dasar tidak suka.
Hal itu disampaikannya melalui channel YouTubenya Refly Harun yang tayang pada Jumat (22/5/2020).
• Di Depan Refly Harun, Amien Rais Minta Jokowi Tak Turun dari Jabatannya: Akan Jauh Lebih Parah
Mulanya, Refly Harun menceritakan bahwa ada berita yang tidak jelas menyebut Bahar bin Smith orang terpilih seperti Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.
Sebagaimana diketahui Bahar bin Smith kini kembali dipenjara karena ceramahnya dianggap bernada provokatif.
Sedangkan, Said Didu kini tengah dilaporkan oleh Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan atas dasar dugaan penghinaan.
Refly Harun mengatakan bahwa berita yang belum jelas itu membuat temannya heboh.
"Beritanya begini ada teman saya menyampaikan WA ke saya mengenai berita 'Refly Harun: Habib Bahar orang terpilih, sama seperti Said Didu'."
"Wah temen saya itu heboh kok saya ngomong begini," ujar Refly Harun.

• Bahas Pilpres 2024, Refly Harun Heran Prabowo Tetap Dijagokan meski Jadi Menteri: Gak Jelas Arahnya
Saat ditelusuri oleh Refly Harun, berita itu tidak jelas bagaimana isinya maupun dari mana berita itu ditulis.
"Nah rupanya begitu saya tracking di Twitter dan Facebook juga wah ada beberapa yang menyampaikan berita ini."
"Dan ketika diklik ternyata beritanya tidak bisa diakses hanya judulnya saja kalau judul kan berat nanti orang melihat sesuatu dari judul," kata dia.
Refly Harun mengatakan dengan berita yang tidak jelas itu bisa memancing kemarahan.
"Ada yang langsung ngamuk-ngamuk wah ini harus ditinjau ulang gelar akademik dan lain sebagainya," katanya.
Bahkan Refly Harun mengaku ada yang menyebut dirinya akan menemani siapapun orang yang berani mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada yang mengatakan Refly Harun yang penting orang itu berani kritik Jokowi akan dijadikannya teman, wah kok sampai begitu," ucapnya.
Akibatnya, Pakar Hukum Tata Negara 50 tahun ini mengaku malu disebut demikian.
Padahal menurutnya, ia mengkritik pemerintah berdasarkan akademik.
"Secara akademis, saya malu kalau cuma dibilang bahwa mengkritik itu seolah-olah suka atau tidak suka."
"Landasannya harus tetep akademik jadi kenapa kita mengkritik pemerintah, ya masak kita mengkritik oposisi," ungkapnya.
• Sering Kritik, Amien Rais Minta Jokowi Jangan sampai Turun dari Jabatannya: Nanti Jauh Lebih Parah
Akademisi lulusan Universitas Notre Dame, Amerika Serikat ini menegaskan dirinya mengkritik pemegang kekuasaan.
Sedangkan, yang menjadi pemegang kekuasaan kini adalah Jokowi.
"Yang kita kritik pemegang kekuasaan, siapapun orangnya kebetulan pemegang kekuasaan itu namanya Jokowi," katanya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Mariah Gipty)