Breaking News:

Virus Corona

Akhir Perdebatan Dokter Tirta dengan Jerinx SID, Hasilkan 7 Poin Positif untuk Penanganan Corona

Perdebatan antara dr. Tirta Mandira Hudhi dengan Jerinx telah berakhir. Melalui siaran langsung Instagram, keduanya bahkan sepakat untuk bekerjasama

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase YouTube InCipeng WeTrust/Instagram @jrxsid
Kolase dr. Tirta Mandira Hudhi (kiri) dan musisi Jerinx (kanan). Perdebatan antara dr. Tirta dengan Jerinx telah berakhir. Melalui siaran langsung Instagram, keduanya bahkan sepakat untuk bekerjasama 

TRIBUNWOW.COM - Perdebatan antara dr. Tirta Mandira Hudhi dengan musisi Jerinx SID telah berakhir.

Dilansir TribunWow.com, baik dr. Tirta maupun Jerinx tidak lagi memperpanjang perdebatan soal Covid-19 tersebut.

Seperti yang diketahui, keduanya sempat terlibat dalam perdebatan di media sosial terkait adanya teori konspirasi Virus Corona.

Melalui fitur siaran langsung di Instagram, keduanya bahkan sepakat untuk bekerjasama.

Mengaku Masih Dapat Tantangan Debat dari Jerinx, Ahmad Dhani: Antara Tak Bersedia atau Tidak Sudi

dr. Tirta memutuskan mengundang Jerinx untuk mengisi Live Musik dari Bali.

Acara tersebut ditujukkan sebagai wujud dukungan untuk para tenaga medis yang telah berjuang maksimal di garda terdepan.

Selain itu, dr. Tirta dan Jerinx sepakat bahwa andaipun ada teori konspirasi Covid-19, para tenaga medis tidak terlibat di dalamnya.

Karena tugas dari tenaga medis hanyalah melayani pasien yang memang mendapatkan pertolongan, termasuk pasien Covid-19.

Tidak hanya itu, keduanya sepakat untuk mengkampayekan narasi-narasi terkait penanganan Virus Corona.

Berikut pernyataan lengkap dari dr. Tirta yang merupakan kesimpulan dari perdebatannya bersama Jerinx yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya @dr.tirta, Minggu (24/5/2020).

"Hasil live bersama @jrxsid
ENDING NYA BIKIN MERINDING

1. Tenaga medis bersama rakyat, tidak pernah membodoh2 kan rakyat, kami fokus edukasi, dan pelayanan medis, tidak menyerah, dan akan berjuang sampe titik darah penghabisan

2. Tenaga medis nakes BUKAN BAGIAN KONSPIRASI

3. Tetap patuhi, jaga jarak, pakai masker , cuci tangan

4. @jrxsid akan membantu terkait narasi positif mengontrol covid

5. @jrxsid akan bermain musik LIVE dari bali, dan disiarkan ke relawan relawan minggu depan, sebagai bagian simbol dukungan, rakyat dan nakes ! ACARA INI SEMOGA DISIARKAN MSM

6. Mendukung @eijkmaninstitute untuk mengembangkan teknologi vaksin dan biologi molekular made in Indonesia !

7. Hati hati terhadap provokator!

Prediksi Gelombang Kedua Corona seusai Idulfitri, BIN Enggan Samakan China: Habis Ini Kita Rapid

Berikut pernyataan lengkap dari dr. Tirta yang merupakan kesimpulan dari perdebatannya bersama Jerinx yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya @dr.tirta, Minggu (24/5/2020).
Berikut pernyataan lengkap dari dr. Tirta yang merupakan kesimpulan dari perdebatannya bersama Jerinx yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya @dr.tirta, Minggu (24/5/2020). (Instagram/@dr.tirta)

Konspirasi Covid-19 di Mata Nadiem Makarim

Belakangan ini pembicaraan tentang teori konspirasi pandemi Virus Corona (Covid-19) menjadi ramai di publik.

Banyak tokoh menyampaikan pendapatan mereka mengenai teori konspirasi tersebut, termasuk dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Mendikbud Nadiem Makarim menganggap bahwa percaya kepada teori konspirasi adalah cara berpikir orang yang malas.

Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Selasa (5/5/2020), awalnya Nadiem mengatakan hal terpenting dalam melawan Covid-19 adalah mengontrol emosi dan menggunakan akal sehat untuk memilah-milah informasi.

Nadiem menjelaskan ketika seseorang panik maka orang tersebut akan kehilangan kendali.

"Karena bawaannya mau panik, bawaannya ketakutan, dan itu mungkin yang merupakan tantangan utama adalah agar tidak lose control, untuk menjaga akal sehat," paparnya.

Di sisi lain, ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya sendiri maka ia akan mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang rasional untuk melindungi dirinya sendiri, keluarganya maupun asetnya.

"Tapi bagi yang panik, reaktif itu akan kemana-mana, dan menjadikan pola pikir yang tidak sehat," ujar Nadiem.

Jawa Timur Terus Alami Lonjakan Kasus Baru Virus Corona, Khofifah Akui Ada Faktor Keterlambatan

Presenter kondang Najwa Shihab kemudian menyinggung soal orang-orang yang tidak rasional akhirnya berlari ke teori konspirasi.

"Banyak sekali akhirnya muncul seperti yang tadi kebohongan itu muncul dan dibalut seolah-olah ini valid," kata Najwa.

"Teori-teori konspirasi yang kemudian muncul," lanjutnya.

Najwa mengatakan juga bahwa teori-teori konspirasi turut digandrungi di negara-negara yang tingkat pendidikannya juga lebih maju dibanding Indonesia.

"Dan bukan hanya tejadi di negeri kita kan kalau kita lihat di negeri-negeri di dalam dunia pendidikannya lebih maju, masyarakatnya lebih terbuka, teori-teori konspirasi pun laku dijual," kata dia.

Nadiem Makarim menjelaskan kepada Najwa Shihab mengapa ada orang yang lari ke teori konspirasi saat merespons pandemi Covid-19, diunggah dalam channel YouTube Najwa Shihab pada Senin (4/5/2020).
Nadiem Makarim menjelaskan kepada Najwa Shihab mengapa ada orang yang lari ke teori konspirasi saat merespons pandemi Covid-19, diunggah dalam channel YouTube Najwa Shihab pada Senin (4/5/2020). (youtube Najwa Shihab)

 

Pemilik Narasi Tv itu lalu menyinggung soal beberapa teori yang populer di negara-negara lain.

"Wah ini disebabkan oleh Menara 5G, wah ini disebabkan oleh senjata biologis massal yang sengaja diciptakan, untuk menarget orang-orang tua, wah ini memang Yahudi, ini China."

Nadiem kemudian menerangkan mengapa teori konspirasi begitu digandrungi.

Ia menjelaskan ketika berada di situasi yang gawat, seseorang cenderung mencari-cari objek untuk disalahkan.

Achmad Yurianto Berharap Lebaran Dijadikan Lompatan Hadapi Kehidupan New Normal di Tengah Corona

"Satu hal mengenai psikologi manusia, mungkin ini pendidikannya dengan pendidikan juga sangat penting," ujar Nadiem.

"Bahwa kalau terjadi sesuatu yang bisa kita jelaskan, kenapa wabah ini terjadi bisa sampai berdampak kepada ekonomi dan kesehatan dunia seperti ini."

"Harus ada orang yang disalahkan, iya kan? harus ada, banyak sekali orang yang tidak mau menerima situasi ini hal yang organik setelah terjadi, tidak bisa menerima," sambungnya.

Nadiem menyindir orang-orang yang berpaling kepada teori konspirasi sebagai orang-orang malas.

"lebih mudah menyalahkan satu orang, satu pihak, atau mempercayai satu konspirasi. Itu adalah cara berpikir malas iya kan," ucap dia.

(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)

Tags:
Virus CoronaCovid-19dr TirtaJerinx SIDNadiem Makarim
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved