Virus Corona
Tegal Cabut PSBB, Ganjar Pranowo Peringatkan Potensi dari Daerah Sekitar: Sebelahnya Masih Ramai
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan peringatan kepada pemerintah Kota Tegal terkait adanya potensi baru penyebaran Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Menurut Ganjar, potensi penyebaran dari daerah lain akan terjadi jika tidak dilakukan pengawasan yang ketat.
Karena dengan tidak lagi memberlakukan PSBB, maka peluang masyarakat dari daerah lain untuk masuk ataupun melintas kembali terbuka.
Terlebih Kota Tegal merupakan daerah yang dilewati jalan Pantura yang menjadi penghubung antar provinsi di Jawa.
Maka dari itu, Ganjar meminta Pemkot Tegal untuk tetap melakukan pengawasan dan kontrol terkait kemungkinan tersebut.
"Sehingga setelah ini harus kita jaga, agar kemudian titik-titik masuk itu masih bisa dikontrol," kata Ganjar menjelaskan.
"Karena kalau satu kota, kemudian dia merasa dia sudah bagus, tapi kota sekitarnya belum bagus, terus ini dibuka, terus nanti berlalu lintas, ya itu akan ada potensi," tambahnya.
"Namun demikian, ketika masyarakat sudah mampu memahami semua seperti ini, ya harus di kontrol nanti cara kebiasaan baru yang mesti dipersiapkan pemerintah Kota Tegal," pungkas Ganjar.
• Viral Video Bocah 2 Tahun Positif Corona Dijemput Ambulans, Tak Menangis saat Digendong Petugas
Simak videonya dari menit awal:
Jawa Tengah Belum PSBB, Ini Alasan Ganjar Pranowo
Provinsi Jawa Tengah masih belum menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka penanganan penyebaran Virus Corona.
Padahal kalau dilihat dari jumlah kasusnya, Jawa Tengah, bisa dikatakan memiliki kasus cukup tinggi.
Dilansir TribunWow.com, Jawa Tengah menempati urutan keempat sebagai provinsi dengan penyebaran Virus Corona tertinggi di Indonesia.
• Momen Lebaran Dijadikan Prabowo Subianto Beri Penghormatan untuk Garda Terdepan Covid-19
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan keberhasilan dalam pengendalian Virus Corona tidak melulu mengharuskan dengan PSBB.
Ganjar menyebut bentuk pengendalian yang pertama harus dilakukan justru terletak pada kesadaran dari masyarakatnya itu sendiri.
Dan menurutnya hal itulah yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah.