Virus Corona
Pengunjung Pasar Membludak, Pakar Epidemiologi Ungkap Rasa Dikekang: Seperti Nggak Pernah ke Mal
Pakar Epidemiologi UI Pandu Riono mengomentari masyarakat yang memadati pusat perbelanjaan di tengah PSBB.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Atau tiba-tiba ada pusat perbelanjaan yang dibuka dan orang seperti berebutan untuk memanfaatkan, jadi semacam euforia," tutur dia.
Ia menyebutkan faktor-faktor yang dapat euforia masyarakat untuk berbelanja muncul seperti biasanya.
"Menurut saya, kelengahannya di dua. Pertama, dibuka kesempatan untuk belanja besar-besaran," kata Riono.
"Kedua, tanpa memerhatikan social distancing dan protokol kesehatan lainnya, dan juga masyarakat memanfaatkan itu," lanjut dia.
Ia menyinggung perilaku masyarakat semacam itu adalah akibat selama ini seperti dibatasi untuk bepergian.
"Karena selama ini seperti dikekang, begitu dilepas untuk belanja saja sudah seperti enggak pernah ke mal atau enggak pernah ke pasar," ungkap Riono.
• Awalnya Dicegat karena Berplat Malang, Viral Habib Umar yang Ngamuk ke Petugas PSBB Bisa Dipidana
Lihat videonya mulai menit 1:30
Warga Bogor Kembali Padati Pasar
Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya mengungkapkan kegeramannya melihat ramainya pasar-pasar tradisional menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Dilansir TribunWow.com, Bima Arya yang sempat dinyatakan positif terkena Virus Corona itu mengatakan sangat prihatin melihat aksi warga yang kembali berkerumun.
Ia mengaku kembali teringat perjuangan para tenaga medis yang merawatnya saat berada di ruang isolasi.
Hal itu disampaikan Bima Arya dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (20/5/2020).
• Pasar Kembali Penuh meski PSBB, Jokowi Sebut Tak Permasalahkan, Mulai Berdamai dengan Corona?
Melihat warganya beramai-ramai melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Bima Arya mengaku sangat sedih.
Tak hanya itu, ia menyebut merasakan marah sekaligus kesal dalam waktu yang bersamaan.