Breaking News:

Terkini Nasional

Ungkit Pernyataan Pemerintah soal Infrastruktur, Amien Rais: Logika yang Tidak Ketemu Nalar

Politikus senior Amien Rais mengungkit pernyataan dari orang paling penting di Indonesia saat ini terkait pembangunan proyek infrastruktur.

Youtube/TV UMS
Politisi senior Amien Rais dalam Tabligh Akbar Online Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tayang di kanal Youtube TV UMS, Rabu (20/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Politikus senior Amien Rais mengungkit pernyataan dari orang paling penting di Indonesia saat ini terkait pembangunan proyek infrastruktur.

Dilansir TribunWow.com, Amien Rais mulanya menyebut bahwa pemerintah saat ini seakan tidak lagi mendengarkan penderitaan yang dialami oleh rakyatnya.

Hal ini disampaikan Amien Rais dalam Tabligh Akbar Online yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tayang di kanal Youtube TV UMS, Rabu (20/5/2020).

Politisi senior Amien Rais dalam Tabligh Akbar Online Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tayang di kanal Youtube TV UMS, Rabu (20/5/2020).
Politisi senior Amien Rais dalam Tabligh Akbar Online Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tayang di kanal Youtube TV UMS, Rabu (20/5/2020). (Youtube/TV UMS)

 

Berharap Banyak pada Tahun 2024, Amien Rais: Rezim Sekarang Sudah Berat Sekali, Jangan Kita Recokin

Selain itu, pemerintah juga dinilai menyepelekan masalah yang dihadapi rakyat, termasuk saat ini yang sedang terdampak Virus Corona.

"Maaf ini ya, pemerintah ini kan sudah begini (memperagakan tutup kuping)," ujar Amien Rais.

"Sepertinya tidak lagi mendengar jeritan rakyat, semua dientengkan," jelasnya.

"Saya sebenarnya tidak tepat di bulan Ramadan menyebut nama," kata Amien Rais.

Amien Rais lantas menyinggung hubungan ekonomi dengan China yang digambarkannya sebagai negara Tirai Bambu.

Dirinya menilai pemerintah lebih condong ke China ketimbang dengan urusan terhadap rakyatnya.

Sedangkan sikap kepedulian pemerintah terhadap warganya hanya sebagai gambaran luarnya saja.

"Tetapi semua orang tahu bahwa casingnya itu membela rakyat, tetapi isinya itukan ke arah sebuah negeri, Tirai Bambu katakanlah," ungkap Amien Rais.

"Bagaimana mereka bisa memasukan puluhan ribu TK Asing dan bagaimana mereka bisa mendikte, kemudian mereka kasih utang ke kita secara besar-besaran," sambungnya.

Jelaskan soal Pernyataannya terkait Masa Jabatan Jokowi, Amien Rais: Saya Kira Enggak Pas Didoakan

Amien Rais mengatakan bahwa pembangunan proyek besar infrastruktur tidak terlepas dari peran China, khususnya dari segi biaya.

"Kemudian seluruh infastruktur kita, seluruh jalan yang dibangun kita tentu istilahnya diduiti oleh mereka itu," bebernya.

"Sehingga akhirnya, sesungguhnya kita bisa habis."

Mantan Ketua Umum Partai PAN itu lantas mengungkit pernyataan dari orang yang paling penting itu yang disebut pernah mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan dijual kembali ke pihak asing.

Sedangkan hasilnya diharapkan bisa untuk melakukan pembagunan lagi.

Menurutnya, prinsip tersebut jelas tidak benar, terlebih jika dilihat dari sudut pandang Undang-Undang Dasar.

"Tanpa sebut nama, tetapi orang paling penting Indonesia ini pernah mengatakan kalau kita sudah buat infrastruktur yang bagus, jalanan yang bagus terus kita jual ke asing, supaya kita bisa bangun lagi,"

"Ini adalah logika yang menurut saya tidak ketemu nalar, apalagi dengan kacamata Undang-Undang Dasar kita itu," pungkasnya.

Amien Rais Jawab Alasan Minta Jokowi Tak Turun di Tengah Jalan: Kecuali Allah Menghendaki

Simak videonya mulai menit ke-1.11.18:

Berharap pada 2024, Amien Rais: Rezim Sekarang Sudah Berat Sekali

Politisi senior Amien Rais menaruh harapan tinggi pada Tahun 2024.

Dilansir TribunWow.com, Amien Rais menyebut bahwa kondisi dari rezim pemerintahan saat ini sudah berat.

Hal ini disampaikan Amien Rais dalam Tabligh Akbar Online yang digelar oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta dan tayang di kanal Youtube TV UMS, Rabu (20/5/2020).

Mulanya Amien Rais mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara yang moderat atau bisa dikatakan lebih mengedepankan jalan tengah atau musyawarah.

Dirinya lantas menyebut dua organisasi islam besar di Tanah Air, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Menurutnya, keduanya mempunyai kedudukan yang sama dan seimbang.

Kemarahan sekaligus Kesedihan Aa Gym Lihat Bandara dan Mall Ramai saat Corona: Lihat Masjid Kosong

Maka dari itu, Muhammadiyah dan NU mampu membentuk negara menjadi lebih stabil, khususnya dari segi keagamaan.

Meski begitu, Amien Rais berharap juga diimbangi oleh faktor-faktor lain, seperti politik.

"Indonesia ini memang moderat," ujar Amien Rais.

"Di sini ada dua gajah, Muhammadiyah dan NU untuk menjamin stabilitas, sehingga kalau dua ini kemudian yang lain-lain juga menyatu, sesungguhnya very promising future, Insyaallah," jelasnya.

Amien Rais mengaku cukup optimis melihat perkembangan dan perubahan di Indonesia di masa yang akan datang.

Bahkan menurutnya, usia bukan menjadi alasan baginya untuk menjadi pesimis.

"Saya makin tua bukan makin pesimis, tapi makin optimis bahwa sooner or later," tegasnya.

"Semoga sooner or later, kita ini akan bisa melihat perubahan yang bagus di negeri kita ini," kata Amien Rais.

Lebih lanjut, mantan Ketua Partai PAN itu mengaku tidak akan banyak ikut campur dengan masa pemerintahan saat ini atau di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dikatakan oleh Amien Rais, kondisi rezim pemerintahan saat ini sudah sangat berat.

Sebut Wajar Adanya Perubahan Kebijakan yang Dilakukan Jokowi, Ali Ngabalin: Namanya juga Presiden

"Sementara yang sekarang ini enggak usah kita recokin, sudah berat sekali ini, rezim sekarang sudah berat sekali," ungkapnya.

Maka dari itu, ia berharap banyak pada masa pemerintahan yang akan datang, yakni pada tahun 2024 nanti.

Ia juga tidak ingin, pada pemerintahan yang akan datang justru lebih buruk.

"Mudah-mudahan tidak semakin berat, tahun 2024 nanti," harapnya.

"Kalau makin buruk kasihan yang menanti-nanti," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
JokowiAmien RaisVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved