Virus Corona
Soal Upaya Pemeritah Berdamai dengan Corona, Jusuf Kalla Soroti Tiga Hal: Kesehatan Itu Terakhir
Jusuf Kalla angkat bicara terkait upaya penanganan Covid-19 yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini, Rabu (20/5/2020).
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla angkat bicara terkait upaya penanganan Covid-19 yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini.
Jusuf Kalla menyebutkan setidaknya secara garis besar ada tiga hal yang telah dilakukan dalam upaya penanganan Covid-19 namun belum maksimal.
Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla melalui sambungan video di kanal TV One News, Rabu (20/5/2020).

• Di ILC, Ridwan Saidi Yakini Masyarakat Bosan soal Pembahasan Corona: Piala Dunia Saja Dua Bulan
Mulanya Jusuf Kalla memberikan komentar terkait ajakan Presiden Joko Widodo agar masyarakat dapat berdamai dengan Covid-19.
Ia mengkritik, istilah "berdamai" baru bisa dilakukan apabila kedua belah pihak sama-sama menginginkan perbaikan.
"Berdamai itu kalau dua-duanya ingin berdamai. Kalau kita hanya ingin damai, tapi virusnya enggak, bagaimana?" ujar Jusuf Kalla.
Sedangkan mengomentari seberapa jauh upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menangani Virus Corona, setidaknya ada tiga hal pokok.
1. Kesadaran Masyarakat Tanpa Sanksi
Mantan wakil presiden tersebut menyampaikan, sejauh ini pemerintah telah berupaya membangun kesadaran masyarakat tentang apapu terkait Covid-19.
Akan tetapi, upaya pembangunan kesadaran itu hingga kini tidak disertai sanksi tegas dari pemerintah.
Menurutnya, sanksi yang jelas dan tegas akan membuat kesadaran masyarakat itu terbangun seutuhnya.
• Penambahan Kasus Corona Pecahkan Rekor, Yurianto Tampik Pelonggaran PSBB: Sedang Melakukan Kajian
"Hal yang pertama kesadaran masyarakat. Tapi kesadaran masyarakat harus disertai dengan saksi dari pemerintah, tanpa sanksi juga kesadaran itu akan tidak dijalankan oleh masyarakat aturan-aturan itu," tutur Jusuf Kalla.
"Sehingga kesadaran harus ada sanksi yang jelas."
"Kalau PSBB itu kan harus tinggal di rumah, bekerja di rumah, kegiatan-kegiatan dikurangi, hanya beberapa kegiatan yang boleh."
"Tapi kenyataannya kan karena sanksi tidak jelas maka tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan, karena itu harus dipertegas lagi," tegasnya.
2. Intervensi Virus
Lebih lanjut, Jusuf Kalla menyoroti terkait upaya pemerintah dalam mengintervensi Virus Corona ini secara eksternal.
Atau dengan kata lain yang lebih sederhana adalah upaya pembasmian atau pemusnahan Covid-19.
Ia mengakui, bahwa pemerintah juga telah melakukan tahapan ini akan tetapi juga belum berjalan maksimal.
"Kedua, kita tetap menjalankan upaya seperti kita jalankan oleh banyak masyarakat juga khususnya PMI, untuk membasmi atau mematikan virus ini menahan jalannya dengan cara intervensi," kata Jusuf Kalla.
"Kita harus menahan dengan intervensi dari luar dengan mematikan virus ini."
"Upaya-upaya ini telah berjalan walaupun butuh lebih maksimal lagi," imbuhnya.
• Minta Pemerintah Pakai Faktor Budaya untuk Tangani Corona, Ridwan Saidi: Jangan Hamburkan Pesimisme
3. Upaya Medis
Selain kedua hal di atas, yang terakhir Jusuf menyoroti berjalannya upaya pengobatan yang telah dilakukan.
Ia tidak menyebut secara pasti apakah upaya pengobatan sudah maksimal, akan tetapi Jusuf Kalla menekankan bahwa upaya pengobatan tidak mencegah penyebaran Virus Corona.
Upaya pengobatan bekerja untuk menyembuhkan setelah orang dinyatakan tertular.
Karena itu, upaya pengobatan atau upaya kesahatan merupakan upayaa terakhir.
Sehingga, yang perlu ditutamakan mestinya adalah upaya pencegahan, yakni membangun kesadaran masyarakat secara menyeluruh dan utuh serta membasmi Covid-19.
"Yang ketiga tentu, upaya pengobatan, kalau terkena baru ke upaya pengobatan. Karena upaya pengobatan tidak mencegah banyaknya virus yang ada," paparnya.
"Jadi harus dipahami bahwa upaya kesehatan itu upaya terakhir, upaya terakhir untuk orang sembuh. upaya yang pertama semestinya ya pencegahan."
Simak videonya mulai dari menit ke 6.00:
(TribunWow.com/Rilo)