Terkini Daerah
Bocah Penjual Jalangkote yang Dibully Ternyata Gunakan Uang Hasil Jualan untuk Popok dan Susu Adik
Kasus Bully yang menimpa RL, bocah 12 tahun di Pangkep, Sulawesi Selatan masih menyisakan banyak kisah.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Kasus Bully yang menimpa RL, bocah 12 tahun di Pangkep, Sulawesi Selatan masih menyisahkan banyak kisah.
Apalagi, RL bekerja untuk membantu keluarganya yang kurang mampu.
Uang hasil jualan jalangkote yang tak seberapa dia gunakan untuk menanggung ibu dan adiknya yang masih balita.
Bahkan dikisahkan dirinya sempat mencium adiknya usai dibully dan meminta maaf karena tak lagi bisa membelikan popok ke adiknya itu.

• Bertemu Gubernur Sulsel, Bocah Penjual Jalangkote Korban Bully Ini Diberi Sejumlah Hadiah
Meski punya seorang kakak, dia disebut saudara yang paling perhatian ke ibundanya.
Bocah yang bersikap dewasa itu tak ingin merepotkan ibunya hingga dirinya memutuskan berjualan jalangkote atau semacam pastel kampunya itu.
Sudah setahun dia menjalani profesinya itu.
Jangan kaget saat tahu jumlah uang yang diterimanya setelah seharian bekerja.
Sehari Rp 10 ribu. Uang itu kemudian diberikan ke ibunya Rp 5000 termasuk beli popok adiknya dan setengahnya untuk dibawa ke sekolah.
"Na kasi tauka kalau maui bantuka cari uang. Ia bilang ingin belikan popok adek," ujar ibundanya, Dahlia, Senin (18/5/2020).
Pernah Dilarang Jualan
Menurut ibunya, berjualan memang inisiatif anak keduanya itu.
Bahkan meski dilarang karena ada yang lapor ke ibunya soal pembullyan, RL tidak mengindahkan ibunya dan pergi jualan diam-diam demi membantu ibunya.
• Demi Popok dan Susu Adik, Bocah Penjual Jalangkote Kayuh Sepeda Butut Hadapi Bullying saat Berjualan
"Pernah ada yang sampaikan kalau RL sering diganggu, sehingga saya minta untuk berhenti jualan," ujarnya.
RL malah menangis saat dilarang.