Indonesia Terserah
Ramai Tagar 'Indonesia Terserah', Dokter Sindir Pemudik: Dianjurkan Mudik Online Malah Mudik Offline
Chairman Junior Doctor Network Indonesia, Andi Khomaeni buka suara terkait viral ungkapan para medis soal 'Indonesia Terserah'.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
"Ada yang tengah-tengah, ada tyang malah longgar banget, dan itu kemudian jika kita lihat dari hari ke hari memang tetap ada yang tetap kita terus edukasi, tepat sasarannya," ungkapnya.
Selain itu, Andi juga sempat menyindir banyaknya mudik yang terjadi meski sudah dilarang.
"Ada juga yang seperti itu akhirnya mereka dianjurkan mudik online, tapi mudiknya tetap mudik offline," imbuhnya.
• Ramai Indonesia Terserah, Dokter Tak Mau Pusingkan Diri: Cemas Bagaimana Pemerintah Menyikapi Ini
Lihat videonya mulai menit ke-4:07:
Tanggapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara soal ramainya tagar 'Indonesia Terserah' di tengah pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Adib Khumaidi lantas ikut bersuara.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Selasa (18/5/2020) Adib Khumaidi mengatakan bahwa itu ungkapan sebuah keprihatinan dari tenaga medis.

• Soal Jokowi Target Kurva Corona Turun, Ali Ngabalin Minta Doa: Mei-Juni Itu Kan Panas Banget
Pasalnya masyarakat masih banyak yang acuh dengan imbauan untuk menerapkan physical distancing.
"Sebuah bentuk keprihatinan kami terhadap proses penanganan Covid-19 ini karena kami masih melihat bahwa ada masyarakat yang masih abai," ujar Adib.
Adib menyebut, banyak orang tidak paham bahwa pembatasan sosial ini dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai Covid-19.
"Terhadap imbauan-imbauan yang sudah dilakukan oleh pemerintah, aturan-aturan yang sudah dilakukan, dan masih banyak belum memahami bahwa esensi dari imbauan aturan itu adalah salah satu untuk memutuskan mata rantai," ungkapnya.
Adib menilai, banyaknya masyarakat yang masih bergerombol didukung dengan aturan pemerintah yang sering tidak jelas.
• Ramai Indonesia Terserah, Dokter Tak Mau Pusingkan Diri: Cemas Bagaimana Pemerintah Menyikapi Ini
"Masih banyaknya orang berkumpul bergerombol yang kemudian yang juga ditunjang oleh aturan-aturan yang berubah-ubah," ujarnya.
Sehingga, Adib menduga apa yang dilakukan masyarakat sekarang ini akan menambah dampak buruk bagi para tenaga medis.
"Tentu ini memberikan dampak ke depan yang bukan tidak mungkin beban kesehatan akan semakin besar," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-1:21:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)