Terkini Nasional
Tak Mampu Tahan Amarah, Refly Harun Sebut Jokowi dan Erick Thohir Tak Bela BUMN: Kita Bukan Nyinyir
Refly Harun mengaku tak mampu menahan amarahnya karena disahkannya Revisi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Kenapa presiden tidak membela BUMN? Kenapa Menteri BUMN juga tidak membela BUMN?," sambungnya.
Lebih lanjut, Refly menyebut pemerintah seolah membiarkan tambang batu bara dimiliki swasta.
Padahal, seharusnya BUMN memiliki peluang besar jika bisa menguasai tambang tersebut.
"Ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa penguasaan tambang batu bara ini tetap akan didominasi oleh penambang raksasa tersebut," terangnya.
"Padahal ada peluang negara untuk menguasai kembali melalui BUMN, kenapa dibiarkan?"
Melihat fakta yang terjadi, Refly mengaku tak mampu menahan amarahnya.
Hal itulah yang membuatnya gamblang mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat sendiri.
• BPJS Naik, Refly Harun Ungkap Kritik dari Orang Dekat Jokowi: Kalau Saya Kritik Dibilang Sakit Hati
"Sukar bagi saya untuk kemudian tidak merasa marah rasanya dengan fenomena seperti ini," ujarnya.
"Sama seperti kelompok-kelompok kritis lainnya."
Meski kerap mengkritisi pemerintah, Refly mengaku hanya ingin negara ini menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, Refly juga menginginkan kekayaan negara tak hanya dikuasai segelintir orang, namun untuk semua rakyat Indonesia.
"Kita bukan nyinyir, tapi negara ini lebih baik, negara ini dikelola secara baik, negara ini tidak dikuasai segelintir orang," jelas Refly.
"Kita semua inginkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara."
"Dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," tandasnya.
Simak video berikut ini menit ke-7.15: