Terkini Daerah
Imbas PSBB, Pedagang di Malang Kesal dan Bagikan Sayuran yang Tidak Laku pada Warga, Ini Kata Bupati
Video rekaman yang menayangkan sejumlah pedagang sayur membagi-bagikan dagangannya secara gratis kepada warga viral di media sosial.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Video rekaman yang menayangkan sejumlah pedagang sayur membagi-bagikan dagangannya secara gratis kepada warga viral di media sosial.
Peristiwa yang berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur tersebut terjadi lantaran pedagang kecewa sayurnya tidak laku.
Diketahui, hal ini merupakan salah satu dampak penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
• Menhub Budi Karya Dikabarkan Positif Covid-19 Dua Kali, Adita: Positif Kembali saat Dalam Perawatan
Pasalnya, setelah pemberlakuan PSBB di Surabaya dan sekitarnya, para tengkulak tidak bisa keluar mengambil pasokan sayur tersebut.
Sehingga sejumlah sayuran yang telah disiapkan tersebut tidak laku dijual.
Dilansir Kompas.com, Minggu (17/5/2020), Bupati Malang, Sanusi membenarkan adanya kejadian yang sempat viral tersebut.
Ia diwawancarai saat mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Kampung Tangguh di Kampung Cempluk, Kabupaten Malang, Sabtu (16/5/2020).
Menurut Sanusi, perbuatan para pedagang sayur tersebut bisa dimaklumi.
Ia memahami kekecewaan mereka yang tidak bisa mendapatkan pendapatan dari hasil panennya.
Maka daripada sayuran yang tidak laku tersebut dibuang dengan percuma, para pedagang tersebut kemudian membagikan pada para pengguna jalan yang melintas.
"Setelah tahu dari Surabaya tidak bisa datang, oleh masyarakat yang pedagang, sayur diberikan kepada orang yang lewat saja," jelas Sanusi.
Menanggaoi hal tersebut, Sanusi bersama jajarannya telah melakukan pendataan terhadap para pedagang sayur terdampak tersebut untuk diberikan bantuan.
Bantuan tersebut direncanakan berupa sembako, yang akan dibagikan pada 100 pedagang yang sudah tercatat.
"Saya sudah instruksikan kepada Dinas Sosial mendata pedagang sayur tersebut. Sementara yang masuk ke kami ada 100 orang. Kami banderol masing-masing 10 kilogram beras," imbuhnya.
Selain itu, pihak Pemerintah Kabupaten Malang akan membeli sayur-sayur yang tidak laku tersebut untuk membantu ekonomi pedagang.