Breaking News:

Virus Corona

Tanggapi Pelonggaran Transportasi dan Kasus Surat Bebas Corona, Epidemiolog Minta ada Koneksivitas

Pandu Riono menanggapi pelonggaran bepergian yang diberikan pemerintah di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meningkat.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube iNews
Pandu Riono sampaikan tanggapan mengenai kebijakan pelonggaran bepergian dan pemalsuan surat sehat, Jumat (15/5/2020). 

Pandemi yang mestinya segera mereda justru akan terus meningkat karenanya.

Karenanya ia sangat menyayangkan harapan Presiden tidak terwujud karena anak buahnya tidak benar dalam melaksanakan regulasi di lapangan.

"Kita yang harusnya mereda cepat jadi akan terus meningkat," ucap Pandu.

"Jadi apa yang diharapkan Pak Presiden tidak terjadi karena anak buahnya tidak membuat regulasi yang bisa dilaksanakan dengan benar dilapangan," tandasnya.

Simak videonya mulai dari menit 2.55

I Gusti Putu Agung Arisanth Tanggapi Praktik Jual Beli Surat Sehat di Gilimanuk

Praktik jual beli surat keterangan sehat terjadi di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Dilansir TribunWow.com, jual beli surat sehat tersebut dilakukan untuk memudahkan penyeberangan dari Pulau Bali ke Pulau Jawa, menyusul adanya larangan mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Jembrana, dr. I Gusti Putu Agung Arisantha dalam tayangan Youtube Official iNews, Jumat (15/5/2020).

Berdasarkan tayangan tersebut tertera surat sehat palsu tersebut dihargai sekitar Rp 70.000 yang diperjual belikan di media sosial.

Praktik jual beli surat keterangan sehat terjadi di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Praktik jual beli surat keterangan sehat terjadi di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. (Youtube/Official iNews)

 

 Ngaku Bosan, 10 Pasien Corona di Ternate Kabur dari Karantina: Mereka Merasa Sehat Tanpa Gejala

I Gusti Putu Agung mengungkapkan surat sehat itu mempunyai kop atas nama Puskesmas di Denpasar.

"Kemarin kita mendapatkan infromasi bahwa ada memang proses praktik jual beli dari surat sehat untuk penyeberangan ke Pulau Jawa dari Bali," ujar I Gusti Putu Agung.

"Surat sehat ini berkop salah satu Puskesmas di Denpasar yang pertama, yang kedua surat sehat tersebut berkop dari dokter praktik mandiri," jelasnya.

Menurutnya, setelah mengaku ada kecurigaan dan dilakukan penelusuran, ternyata surat tersebut benar ilegal.

Dijelaskan oleh I Gusti Putu Agung, surat sehat palsu itu mempunyai perbedaan data registrasi di puskesmas yang tertera.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
CoronaCovid-19Epidemiolog
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved