Virus Corona
Sindir Pemberi Kritik Pedas pada Pemerintah, Sri Mulyani: Kalau Nggak Kena Covid, Kena Sakit Jiwa
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyindir pihak-pihak yang mengeluarkan kritikan pedas pada pemerintah terkait wacana pelonggaran PSBB, Kamis (14/5/2020)
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tetapi wacana tersebut malah menimbulkan polemik di kalangan masyarakat bahkan diantara para pejabat pemerintah sendiri.
Pasalnya, di masa pandemi Virus Corona ini, aturan kesehatan dinilai harus terus diketatkan untuk memutus rantai penyebaran virus.
Sementara beberapa lainnya menilai pilihan ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan perekonomian masyarakat namun tetap menjalankan aturan pencegahan penularan.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-07:59:
Sri Mulyani Ungkap Kondisi Keuangan Negara
Dilansir KompasTV, Kamis (14/5/2020), Sri Mulyani menuturkan bahwa untuk membiayai belanja di masa pandemi, negara telah melaksanakan beberapa strategi keuangan.
Strategi ini untuk menanggulangi defisit belanja negara yang kini mencapai 5 persen, setelah sebelumnya hanya sebesar 1,76 persen.
Menurut Sri Mulyani, kekurangan defisit hingga 5 persen ini, bila dirupiahkan bisa mencapai jumlah lebih dari Rp 500 triliun.
Besaran ini digunakan untuk menanggulangi dampak dari pandemi seperti peningkatan kesehatan dan pemberian bantuan sosial.
"Begitu kita antisipasi bahwa defisitnya meningkat karena tadi kebutuhan belanja naik dan penerimaan kita turun, kita pembiayaannya kemudian mencari," ujar Sri Mulyani.
• Tanggapi Keluhan Kenaikan BPJS, Sri Mulyani: Kalau Enggak Kuat Kelas II dan I, Turun Saja Kelas III
Ia kemudian menjelaskan bahwa pemerintah utamanya mengambil biaya dari semua dana yang masih dimiliki pemerintah sendiri.
Asal pembiayaan tersebut antara lain dari sisa anggaran lebih negara yang ada di Bank Indonesia, dan juga menggunakan dana-dana abadi.
"Dana abadi itu kalau dipake bukan berarti ilang, kita pakai pinjem, untuk dia membiayai deviden, dia membeli surat berharga negara," terang Sri Mulyani.
Selain menggunakan dana dari kantong sendiri, pemerintah juga mengambil dana dari sumber lain, seperti misalnya pinjaman.
"Kemudian kita juga menggunakan dana-dana yang ada dalam resoursce yang ada," tutur Sri Mulyani.