Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Hari Ini, Sabtu 16 Mei 2020: Jabodetabek Waspada Cuaca Ekstrem
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Sabtu (16/5/2020).
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Sabtu (16/5/2020).
BMKG juga memberikan peringatan dini gelombang tinggi untuk beberapa daerah di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari laman resmi BMKG, sejumlah wilayah seperti Maluku hingga Sumatera Utara berpotensi hujan lebat.
Sedangkan sebagian besar wilayah lain seperti Lampung, Jawa Timur, hingga Sulawesi Barat berpotensi hujan petir disertai angin kencang.
• Tanggapi Pelonggaran Transportasi dan Kasus Surat Bebas Corona, Epidemiolog Minta ada Koneksivitas
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
BMKG mengungkapkan, Siklon Tropis Vongfong di Filipina bag Tengah yang berkekuatan 40 m/s di tekanan 965 hPa, arah pergerakannya ke arah Barat.
Sistem ini memberikan dampak tidak langsung berupa pembentukan palung/trough di sepanjang Laut Sulu dan konvergensi memanjang dari Papua, Papua Barat hingga perairan Utara Maluku Utara.
Hal tersebut mampu meningkatkan potensi hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat, di sepanjang pesisir Selatan Jawa Tengah hingga Banten, dan dari Sumatera Utara bagian Utara hingga perairan Utara Aceh, yang menyebabkan potensi petumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat:
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Kep. Bangka Belitung
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/petir:
Aceh
Bengkulu
Jambi
Sumatera Selatan
Lampung
Jawa Barat
Jabodetabek
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
Peringatan Dini Gelombang Tinggi
BMKH menyebut ada Tropical Cyclone”Vongfong” 965 hPa di perairan timur Filipina.
Pusat Tekanan Rendah 1005 di Laut Andaman.
Sirkulasi udara terpantau utara Papua.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Timur Laut - Tenggara dengan kecepatan 3–20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 3-30 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba dan Laut Arafuru.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
• Kasus Baru Corona Kembali Meningkat, Guru Besar FKUI: Prediksi Bulan Juli Tembus 25 Ribu Kasus
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 M)
Perairan Utara Sabang
Perairan Barat Aceh hingga Kep. Nias
Selat Sape Bagian Selatan
Selat Sumba
Perairan Selatan Flores
Laut Sawu
Perairan Utara P. Sawu hingga Kupang - P. Rotte
Perairan Selatan Bangka Belitung
Selat Karimata Bagian Selatan
Laut Jawa
Perairan Selatan Kalimantan
Perairan Kotabaru
Selat Makassar Bagian Selatan
Laut Sumbawa
Perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar
Laut Flores Bagian Timur
Perairan Wakatobi
Perairan Manui - Kendari
Perairan Selatan Kep. Sula
Perairan Selatan P.Buru - Seram
Laut Banda
Laut Seram Bagian Timur
Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Babar
Perairan Utara Kep. Tanimbar
Perairan Selatan Kep. Kai hingga Kep. Aru
Perairan Amamapere
Perairan Yos Sudarso
Perairan Merauke
Perairan Jayapura
Samudra Pasifik Utara Jayapura
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 M)
Perairan Barat Kep. Mentawai
Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung
Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung
Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan
Perairan Selatan Jawa hingga P. Sumba
Selat Bali - Lombok - Alas Bagian Selatan
Perairan Selatan P. Sawu hingga Kupang - P. Rotte
Samudra Hindia Selatan Bali hingga NTT
Perairan Selatan Kep. Tanimbar
Laut Arafuru
Area Perairan dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 M)
Samudra Hindia Selatan Banten dan Selatan Jawa Timur.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
- Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
- Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)