Virus Corona
Kasus Virus Corona Baru Semakin Melonjak di Indonesia, Pakar UI: Kita Semakin Punya Kemampuan
Virus Corona dalam beberapa hari ini mengalami lonjakan kasus cukup banyak.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Virus Corona dalam beberapa hari ini mengalami lonjakan kasus cukup banyak.
Pada Kamis (14/5/2020), kasus baru Virus Corona bahkan mencapai 568 orang.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube lifestyleOne pada Jumat (15/5/2020), Dekan Fakultas Kedokteran UI, Professor Ari Fahrial membenarkan kabar tersebut.

• Ngaku Bosan, 10 Pasien Corona di Ternate Kabur dari Karantina: Mereka Merasa Sehat Tanpa Gejala
Menurutnya, pertambahan kasus Virus Corona semakin kentara karena kini Indonesia mampu melakukan pengetesan lebih banyak.
"Ya tadi kan sudah disampaikan ada kemungkinan memang bahwa kita semakin mempunyai kemampuan untuk melakukan pemeriksaan test molekuler pcr," ujar Ari.
Ia lantas menyinggung ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin pengetesan Virus Corona dilakukan sampai empat hingga lima ribu per hari.
"Karena lab-lab yang terlibat juga semakin banyak walaupun kemarin Pak Presiden bilang empat ribu sampai lima ribu kan sample per hari."
"FK UI sendiri sejak seminggu terakhir ini bisa memeriksa sample 500 per hari," jelasnya.
Sehingga, Ari menilai bahwa Virus Corona di Indonesia sebenarnya cukup banyak.
Namun, sebelumnya belum dapat terdeteksi dengan cepat.
• WHO Peringatkan Virus Corona Tak akan Pernah Hilang Layaknya HIV: Kita Bersikap Realistis
"Jadi artinya memang bahwa sebenarnya kasus kita itu banyak di lapangan, cuma memang kasus ini belum terdeteksi secara cepat."
"Seperti yang disampaikan diperiksa kan 100 ribuan lebih ya tapi yang baru terkonfirmasi 16 ribu sekian," ujar dia.
Ari memprediksi dengan makin banyak pengetesan maka tidak akan aneh jika kemudian hari penambahan jumlah pasien Virus Corona semakin tambah banyak.
"Jadi artinya memang apa, kita bisa saja prediksi dalam beberapa hari ke depan dengan semakin luasnya pemeriksaan ini angka ini semakin tinggi," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Ari memperingatkan daerah-daerah mana yang paling banyak pasien Virus Corona.
"Tapi di satu sisi yang musti diperhatikan kasus kasus tinggi ini dari daerah mana saja gitu," sambung Ari.
• Virus Corona Dinilai Jauh Lebih Parah dan Berbahaya daripada Flu Biasa, Apa Alasannya?
Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta kini masih berada di posisi pertama jumlah kasus Virus Corona terbanyak.
Sedangkan, jumlah pasien Virus Corona Jawa Timur sudah menyalip Jawa Barat.
"Apakah daerah-daerah baru misalnya kita bisa lihat sekarang DKI masih dilist di dalam jumlah kasus 5 ribuan dan yang dirawat di rumah sakit sekitar 2 ribuan."
"Jawa Barat sudah mulai di posisi ketiga, Jawa Timur sekarang malah naik gitu loh," imbaunya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:24:
Jatim Alami Lonjakan Kasus Corona
Kasus Virus Corona melonjak di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kasus paling banyak masih terjadi di Surabaya.
Penambahan kasus terus bertambah meski Jatim sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

• Kucing-kucingan saat PSBB, Pemudik Bayar Rp 160 Ribu dan Terima Risiko: Orang Pengen Balik Kok
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Selasa (12/5/2020), banyak klaster baru juga bermunculan.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa klaster baru terjadi sebelum PSBB.
Namun baru diketahui setelah PSBB.
"Nah ini misalnya beberapa klaster ini kan terjadi sebelum PSBB, hanya saja data ini kemudian data ini setelah PSBB," ujar Khofifah.
Khofifah lalu menyinggung soal pasien Virus Corona yang mencapai hingga 741 orang.
"Sebenarnya empat hari yang lalu sudah dapat ini bu data-data yang sempat di PCR ini yang positif Surabaya 714 ini empat hari yang lalu."
"Jadi kami sudah ngitung kapan ya 714 ternyata hari ini kita tembus kalau di Surabaya 741 bukan 714 malah 741," kata dia.
• Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19: Setelah PSBB, Terjadi Penurunan Kasus di DKI
Sehingga, Khofifah meminta semua pihak untuk bekerja sama disiplin menerapkan PSBB.
"Saya ingin mengajak kita semua bahwa kita harus bersinergi-bersinergi, sinergi," lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan pihaknya ingin melakukan tes Virus Corona semakin lebih banyak.
Ia tak peduli jika hasilnya akan menunjukkan banyak orang terkena Virus Corona.
"Itu semakin bagus, saya enggak peduli makanya saya enggak peduli bahwa dikatakan ini tinggi, ini saya tidak peduli," ujarnya.
Semakin banyak pelacakan dan pengetesan maka akan semakin baik.
• Surabaya Dinilai Gagal Tangani Covid-19 meski Telah Menerapkan PSBB, Laila Mufidah: Banyak Evaluasi
"Justru saya tarik sebanyak mungkin supaya teruutama yang kita bisa tracing kasusnya sebanyak mungkin," ucap dia.
Risma menambahkan bahwa ia ingin memanfaatkan uang rakyat untuk benar-benar mengatasi masalah Virus Corona di wilayahnya.
"Ini juga kan uangnya rakyat enggak bisa kemudian saya enaknya, yang kita tracing kita tes," lanjutnya.
Lihat video berikut:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)