Breaking News:

Virus Corona

Jadi Daerah Terbanyak ke-2 Virus Corona dan Belum PSBB, Khofifah: Kenapa Naik Terus?

Jawa Timur kini menjadi provinsi kedua dengan kasus positif Virus Corona terbanyak.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Youtube/KompasTV
Gubernur DKI Jakarta, Khofifah Indar Parawansa mengaku dirinya setiap hari terus berpikir mengapa korban terus bertambah. 

TRIBUNWOW.COM - Jawa Timur kini menjadi provinsi kedua dengan kasus positif Virus Corona terbanyak.

Namun, Jawa Timur diketahuo belum memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV, Gubernur DKI Jakarta, Khofifah Indar Parawansa mengaku dirinya setiap hari terus berpikir mengapa korban terus bertambah.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanggapi lonjakan jumlah penambahan kasus baru Corona di Jawa Timur.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanggapi lonjakan jumlah penambahan kasus baru Corona di Jawa Timur. (Youtube/KompasTV)

7 Penjual Surat Keterangan Bebas Virus Corona Palsu yang Viral Akhirnya Ditangkap, Ini Sosoknya

Selain itu, dirinya juga setiap hari mengecek soal data kematian di Jawa Timur apakah karena Virus Corona atau bukan.

"Ya kebetulan kan kami melakukan telaah kenapa naik terus?"

"Setiap ada yang meninggal itu saya tanya meninggalnya karena apa, setiap saya relatif mendeteksi agak detail," ujarnya.

Kemudian Khofifah menyinggung Kota Malang yang sempat berhasil menyembuhkan sebagian besar pasien Virus Corona pada dua minggu lalu.

Ia bertanya-tanya bagaimana Malang bisa mengatasi Virus Corona kala itu.

WHO Peringatkan Virus Corona Tak akan Pernah Hilang Layaknya HIV: Kita Bersikap Realistis

"Lalu kasus Kota Malang misalnya Kota Malang waktu itu kira-kira dua minggu lalu itu masih 10 kasusnya, sembilan sembuh, satunya masih dirawat."

"Itu pun dirawatnya bagaimana," ujarnya.

Saat bertanya pada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mereka rupanya memiliki program kampung tangguh.

Program itu memanfaatkan masyarakat dalam mencegah penyebaran Virus Corona yang ada di setiap RW di Malang.

"Lalu ketika saya apa yang menjadi resep atau konsep apa yang akan dilakukan kota Malang itu rupanya mereka punya kampung tangguh."

"Kampung Tangguh ini berbasis RW hari ini sudah ada 61 RW tapi akan terus dikembangkan," ujarnya.

Ridwan Kamil Sebut setelah PSBB Diterapkan, Angka Kasus Baru Positif Corona di Jabar Makin Menurun

Terkait PSBB di Malang, pihaknya juga akan mengecek bagaimana pelaksaan tersebut.

"Maka hari ini hari pertama sosialisasi PSBB di Malang Raya ini tentunya kami jam 8 sudah siap turun bersama Pangdam dan Pak Kapolda kita siap turun," sambung Khofifah.

Ia berharap Kampung Tangguh di Malang bisa dijadikan contoh bagi kabupaten atau kota lain di Jawa Timur.

"Kalau ini bisa dijadikan role model dan efektififitasnya sudah terbukti maka saya rasa RW-RW lain di Kabupaten Kota lain bisa menjadikan ini role model untuk pencegahan secara lebih masif dan lebih efektif berbasis masyarakat," jelasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-00:40:

Virus Corona Melonjak, Pakar UI Singgung Jatim

Virus Corona dalam beberapa hari ini mengalami lonjakan kasus cukup banyak.

Pada Kamis (14/5/2020), kasus baru Virus Corona bahkan mencapai 568 orang.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube lifestyleOne pada Jumat (15/5/2020), Dekan Fakultas Kedokteran UI, Professor Ari Fahrial membenarkan kabar tersebut.

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalan FKUI, Prof Ari Fahrial Syam dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (14/5/2020).
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalan FKUI, Prof Ari Fahrial Syam dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (14/5/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

• Ngaku Bosan, 10 Pasien Corona di Ternate Kabur dari Karantina: Mereka Merasa Sehat Tanpa Gejala

Menurutnya, pertambahan kasus Virus Corona semakin kentara karena kini Indonesia mampu melakukan pengetesan lebih banyak.

"Ya tadi kan sudah disampaikan ada kemungkinan memang bahwa kita semakin mempunyai kemampuan untuk melakukan pemeriksaan test molekuler pcr," ujar Ari.

Ia lantas menyinggung ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin pengetasan Virus Corona dilakukan sampai empat hingga lima ribu per hari.

"Karena lab-lab yang terlibat juga semakin banyak walaupun kemarin Pak Presiden bilang empat ribu sampai lima ribu kan sample perhari."

"FK UI sendiri sejak seminggu terakhir ini bisa memeriksa sample 500 per hari," jelasnya.

Sehingga, Ari menilai bahwa Virus Corona di Indonesia sebenarnya cukup banyak.

Namun, sebelumnya belum dapat terdeteksi dengan cepat.

 WHO Peringatkan Virus Corona Tak akan Pernah Hilang Layaknya HIV: Kita Bersikap Realistis

"Jadi artinya memang sebenarnya bahwa sebenarnya kasus kita itu banyak di lapangan, cuma memang kasus ini belum terdeteksi secara cepat."

"Seperti yang disampaikan diperiksa kan 100 ribuan lebih ya tapi yang baru terkonfirmasi 16 ribu sekian," ujar dia.

Ari memprediksi dengan makin banyak pengetesan maka tidak akan aneh jika kemudian hari penambahan jumlah pasien Virus Corona semakin tambah banyak.

"Jadi artinya memang apa kita bisa saja prediksi dalam beberapa hari ke depan dengan semakin luasnya pemeriksaan ini angka ini semakin tinggi," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Ari memperingatkan daerah-daerah mana yang paling banyak pasien Virus Corona.

"Tapi di satu sisi yang musti diperhatikan kasus kasus tinggi ini dari daerah mana saja gitu," sambung Ari.

 Virus Corona Dinilai Jauh Lebih Parah dan Berbahaya daripada Flu Biasa, Apa Alasannya?

Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta kini masih berada di posisi pertama jumlah kasus Virus Corona terbanyak.

Sedangkan, jumlah pasien Virus Corona Jawa Timur sudah menyalip Jawa Barat.

"Apakah daerah-daerah baru misalnya kita bisa lihat sekarang DKI masih di list di dalam jumlah kasus 5 ribuan dan yang dirawat di rumah sakit sekitar 2 ribuan."

"Jawa Barat sudah mulai di posisi ketiga, Jawa Timur sekarang malah naik gitu loh," imbaunya.

Lihat videonya mulai menit ke-3:24:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
CoronaCovid-19PSBBKhofifah Indar Parawansa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved