Virus Corona
Ahli Nilai Kecenderungan Masyarakat untuk Mudik Tinggi, Ingatkan Lonjakan Kasus Corona di Pulau Jawa
Ahli menilai kecenderungan masyarakat untuk mudik tetap tinggi meski sudah ada larangan mudik lebaran pada momen Idul Fitri kali ini.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Meskipun dengan estimasi mudik hanya 20 persen.
Hal ini juga sama dengan estimasi puncak kasus yang diprediksi akan terjadi pada saat Lebaran, ketika masyarakat Jabodetabek tidak mudik. Tetapi, jumlah kasusnya lebih rendah lagi yaitu sekitar 30.000 kasus.
Sedangkan, estimasi kasus di Jabodetabek sendiri diprediksi mengalami penurunan apabila 20 persen warganya mudik.
Jumlah kasus yang membutuhkan perawatan rumah sakit pun di bawah 10.000 kasus.
Akan tetapi, jumlah kasus di Jabodetabek memiliki indikasi untuk kembali meningkat pasca-Idul Fitri.
Tepatnya setelah 20 persen warga yang mudik kembali ke Jabodetabek pada 31/5/2020.
Dengan asumsi, ada tambahan warga yang kembali ke Jabodetabek menjadi 25 persen.
Maka, mulai dari 1 Juni bahkan diprediksikan bisa mencapai 1.000 jumlah kasus yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Pemodelan ini mengindikasikan adanya eskalasi penularan Covid-19 akibat mobilitas penduduk (melakukan) mudik," tutur Pandu. (Kompas.com/Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Prediksikan 40.000 Kasus Corona Baru Akan Terjadi di Jawa Akibat Mudik"