Virus Corona
Waspada Penyakit Peradangan Langka yang Mengidap Anak-anak, terkait dengan Virus Corona
Sejumlah anak mengidap penyakit peradangan langka yang terkait dengan Virus Corona.
Editor: Claudia Noventa
Prof Russell Viner, selaku rektor Royal College of Paediatrics and Child Health, mengatakan, mayoritas anak yang mengalami keadaan tersebut telah merespons perawatan dan semakin baik sehingga bisa kembali ke rumah.
"Sindrom ini sangat langka", katanya.
"Hal ini seharusnya menghentikan para orang tua membiarkan anak-anak mereka keluar dari lockdown," tambah Prof Viner.
Menurut dia, pemahaman lebih lanjut mengenai penyakit peradangan mungkin menjelaskan mengapa beberapa anak menjadi sangat sakit akibat Covid-19, sedangkan mayoritas tidak terdampak atau tidak menunjukkan gejala.
Anak-anak yang mengidap Covid-19 diperkirakan berjumlah 1 hingga 2 persen dari semua kasus positif Virus Corona—atau kurang dari 500 pasien di rumah sakit.
Michael Levin, profesor kedokteran spesialis anak dan kesehatan anak internasional di Imperial College London, menjelaskan bahwa kebanyakan anak-anak teruji negatif Virus Corona, tetapi teruji positif untuk pendeteksian antibodi.
• Pandemi Corona Belum Selesai jelang Lebaran, MUI Keluarkan Fatwa Tentang Pelaksanaan Salat Ied
"Dengan demikian, kami berpikir bahwa biologi penyakit entah bagaimana melibatkan respons imun yang tidak biasa terhadap virus," katanya.
Bagaimanapun, Profesor Levin menegaskan, "ada banyak yang harus dipelajari" mengenai reaksi tersebut, yang baru diketahui dua hingga tiga pekan.
Anak-anak tampak terdampak hingga enam pekan setelah tertular virus, yang mungkin bisa menjelaskan penampakan sindrom baru beberapa pekan setelah kasus-kasus Virus Corona di Inggris mencapai puncak.
Bagaimana situasi di tempat lain?
Kasus-kasus serupa terjadi di Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Perancis, dan Belanda.
Setidaknya 15 negara bagian di AS kini tengah mencermati kondisi yang langka ini, menurut Gubernur New York, Andrew Cuomo.
Dari 83 kasus yang didiagnosis dengan sindrom peradangan di New York, 53 anak teruji positif atau memiliki antibodi Covid-19.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di AS hendak mengeluarkan peringatan dan memutakhirkan definisi sindrom tersebut kepada penyedia layanan kesehatan pekan ini.
Sementara itu, berdasarkan kajian sejumlah dokter di Italia utara, 10 anak terdampak penyakit ini.