Breaking News:

Virus Corona

Keras Bantah Wiku Sasmito soal Usia 45 Tahun, Ahli Epidemiologi: Itu Risiko Kematian Bukan Penularan

Ahli Epidemiologi Pandu Riono mempertanyakan dasar pada kebijakan masyarakat di bawah usia 45 tahun boleh kembali bekerja.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja di perkantoran di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2020). Hingga hari ke-21 pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara 126 perusahaan yang melanggar Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Ia menambahkan PSBB mulai dapat dilonggarkan jika masyarakat mulai patuh terhadap aturan kebersihan yang berlaku.

"Kedua, adanya peningkatan perilaku penduduk. Misalnya penggunaan masker meningkat, yang mencuci tangan meningkat," papar Pandu.

"Ini yang penting. Kalau dilepas, penduduknya perilakunya masih amburadul seperti sekarang itu akan membahayakan," lanjut dia.

Pandu menambahkan kesiapan fasilitas kesehatan harus diperhitungkan, mengingat ada kemungkinan kasus dapat melonjak kembali setelah PSBB dilonggarkan.

"Yang ketiga, indikator pelayanan kesehatan harus siap," jelas Pandu Riono.

"Jadi kalau nanti ada ledakan baru mereka cepat sekali melakukan itu," tambah pakar epidemiologi Universitas Indonesia ini.

Menurut dia, hal-hal tersebut penting untuk diperhatikan.

"Untuk pelonggaran itu tidak bisa begitu saja tanpa indikator epidemologi dan kesehatan masyarakat," kata Pandu Riono.

"Tanpa itu jangan mimpi mau melonggarkan perekonomian, karena akan membuat masalah lebih besar," tegasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Wiku SasmitoPandu RionoEpidemiologMata Najwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved