Virus Corona
Bocor di Publik Data Kajian Pelonggaran PSBB, Najwa Shihab Minta Penjelasan Pihak KSP: Apa Dasarnya?
Data kajian rencana relaksasi atau pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah bocor ke publik.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ekonom Prof. Didik J Rachbini memberikan tanggapan terkait dengan adanya wacana relaksasi atau pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, Didik Rachbini mengaku mempunyai kekhawatiran andai benar dilakukan pelonggaran PSBB.
Mulanya, Didik meminta pemerintah untuk benar-benar memberikan informasi yang tepat setiap langkah atau kebijakan yang akan diambil dalam rangka penanganan Virus Corona.

• Faisal Basri Pertanyakan Kendala Rendahnya Tes Corona: Kok Negara yang Lebih Miskin dari Kita Bisa?
Hal itu supaya tidak adanya kesalahan pahaman, termasuk dengan wacana PSBB yang masih menjadi simpang siur kebenarannya.
Dirinya menyadari memang dalam kondisi pandemi Virus Corona ini menjadi ujian berat bagi pemerintah.
Maka dari itu, setiap keputusan yang diambil harus benar-benar sudah dipikirkan secara matang, supaya tidak menimbulkan polemik baru.
Hal ini disampaikan Didik dalam acara Indonesia Business Forum yang tayang di kanal Youtube Talk Show tvOne, Rabu (13/5/2020).
"Saya kira ini tidak mudah justru kepemimpinan diuji di sini," ujar Didik.
"Dan dalam komunikasi ke publik harus berhati-hati," sambungnya.
Didik lantas mengungkapkan suatu kekhawatiran andai pemerintah benar-benar akan melakukan pelonggaran PSBB.
Padahal di satu sisi penyebaran Virus Corona di Indonesia masih terjadi dan bahkan penambahan kasus baru setiap harinya masih sangat tinggi.
• Soroti Penanganan Corona, Faisal Basri: Sidang Kabinet Itu yang Presentasi Bukan Ahli, tapi Menko
Namun sejauh ini, pemerintah menyebutnya masih sebatas evaluasi PSBB, belum sampai memutuskan untuk relaksasi.
Kekhawatiran dari Didik yaitu berkaitan dengan situsi herd immunity atau kekebalan terhadap kelompok.
Ketika dilakukan pelonggaran, maka tidak ada aturan tegas yang membatasi masyarakat untuk tidak beraktivitas atau physical distancing.
Dengan begitu aktivitas seperti kembali normal.