Virus Corona
Faisal Basri Pertanyakan Kendala Rendahnya Tes Corona: Kok Negara yang Lebih Miskin dari Kita Bisa?
Ekonom Faisal Basri mempertanyakan kendala masih rendahnya pengetesan Corona yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan masih rendahnya pengetesan Corona yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Faisal Basri menyebut pengetesan sangat efektif untuk dapat mengatasi penyebaran Covid-19.
Menurutnya, semakin banyak tes yang dilakukan, maka semakin banyak pula kasus positif yang ditemukan.

• Najwa Shihab Tunjukkan Data Kajian Pelonggaran PSBB Mulai Bulan Juni, Deputi KSP: Simulasi Belaka
• Pakar Epidemiologi Minta Pemerintah Harus Penuhi 3 Indikator Ini sebelum Lakukan Pelonggaran PSBB
Dirinya lalu mencontohkan banyaknya penambahan jumlah kasus pada Rabu (13/5/2020) yang mencapai 689 kasus baru.
Penambahan 689 bisa dikatakan sebagai yang terbanyak sejak diumumkannya kasus pertama di Indonesia.
Faisal Basri menyimpulkan banyaknya penambahan kasus baru tersebut tidak terlepas dengan keaktifan dari pemerintah, mulai dari melakukan banyak tes maupun kontak tracking.
"Hari ini itu 689 kasus baru, nah kalau kita lihat menariknya saya bukan ahli epidemologi cuman lihat dari perilaku statistik, itu statistik harian Indonesia delicasisnya itu naik turun enggak karu-karuan," ujar Faisal Basri.
"Itu fungsi dari apa sih, fungsi dari tes, semakin banyak tes semakin banyak kasus baru ditemukan," jelasnya.
"Kalau tidak ada tes, hari ini misalnya tesnya agak turun ya kasusnya turun."
Lebih lanjut, Faisal Basri mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk melakukan deteksi Virus Corona yaitu dengan cara pengetesan, tidak ada cara lain.
Karena yang dihadapi adalah sesuatu yang tidak terlihat.
"Jadi tolong menurut saya, sense of crisis-nya itu betul-betul ditunjukkan gitu ya," ucap Faisal.
"Yang kita lawan adalah virus yang tidak kelihatan dan caranya adalah dengan tes," sambungnya.
• WHO Peringatkan Kemungkinan Virus Corona Tidak anak Pernah Hilang dan Ada Dalam Waktu Lama
Faisal Basri lalu mempertanyakan apa sebenarnya yang menjadi kendala pemerintah masih kurang dalam melakukan pengetesan.
Dirinya lantas menyinggung negara-negara yang bisa dikatakan lebih miskin dari Indonesia, seperti Bangladesh.