Virus Corona
Singgung Dominasi Menko, Faisal Basri Kritik Alasan Pemerintah Tak Penuhi Alat Tes Corona: Gak Jelas
Ekonom senior, Faisal Basri secara gamblang menyebut Indonesia tak memiliki panglima perang yang jelas udalam perang melawan Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ekonom senior, Faisal Basri secara gamblang menyebut Indonesia tak memiliki panglima perang yang jelas dalam perang melawan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Faisal Basri menyebut penanganan Virus Corona justru kerap diambil alih oleh menteri koordinator (Menko).
Menurut dia, pakar epidemiologi lebih cocok dijadikan panutan dalam penanganan Virus Corona ketimbang para menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Faisal Basri melalui acara Mata Najwa, Rabu (13/5/2020).

• Kasus Baru Virus Corona di Indonesia Bertambah 689, Kini Capai 15.438 Orang
• Kabarkan Anak Tertuanya Terinfeksi Virus Corona, Matt Damon: Kondisi saat Ini Tragis dan Menyedihkan
"Jadi tolong menurut saya, sense of crisis-nya itu betul-betul ditunjukkan gitu ya," ucap Faisal.
"Yang kita lawan adalah virus yang tidak kelihatan dan caranya adalah dengan tes."
Faisal mengatakan, jumlah alat tes Virus Corona di Indonesia masih sangat jauh dari cukup.
Ia pun menyinggung alasan pemerintah tak bisa memenuhi kebutuhan alat tes Virus Corona, yakni karena banyak negara yang memperebutkan.
Namun, menurut Faisal alasan itu tak relevan karena faktanya banyak negara yang jaug lebih miskin justru bisa menyediakan alat tes lebih banyak.
"Bukan dengan macam-macam, jadi tes kita itu baru 600-an per satu juta penduduk," kata Faisal.
"Alasannya katanya alat-alat tes kurang di dunia, semua negara perlu, kok Bangladesh bisa 800."
Karena itu, Faisal menilai Indonesia tak memiliki panutan yang jelas dalam menangani wabah Virus Corona.
• Fahri Hamzah Desak agar Siti Fadilah Dibebaskan demi Bantu soal Corona: Saya Tahu Ini Penganiayaan
Lebih lanjut, ia juga menyoroti menteri senior yang seolah mengambil alih penanganan virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
"Kok negara-negara yang lebih miskin dari kita bisa banyak, karena apa?," ujar Faisal.
"Kalau menurut saya, ini kan menghadapi perang tapi panglima perangnya enggak jelas siapa."