Terkini Nasional
Penderita Gagal Ginjal Ungkap Susahnya Jadi Penerima Bantuan BPJS: Harus Miskin dan Menderita Dulu
Penderita gagal ginjal, Tony Samosir mengungkapkan protesnya terkait kenaikan BPJS.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tony Samosir yang sudah di PHK akibat penyakit ginjal menceritakan oknum dari Dinas Sosial yang mengatakan bahwa iuran BPJS tak seberapa.
Sedangkan, Tony sendiri merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"Jadi beberapa laporan ke kita, bahkan Dinas Sosial sendiri itu mengatakan ya sudah syukur dibayarin cuci darah, iurannya kan juga enggak seberapa," cerita Tony.
Tony merasa banyak atau tidaknya iuran BPJS tergantung dari siapa yang mengukurnya.
"Kalau ngomong gitu dari kantong siapa gitu? Kalau mau mengukur jelas dulu dari kantong siapa kita mengukur."
"Kalau kantong orang susah, uang Rp 10 ribu juga besar bagi mereka," keluhnya.
Sehingga, Tony meminta seharusnya pengajuan PBI juga tidak dipersulit jika memang iuran BPJS naik.
"Iya, jadi pemerintah harusnya kalau memang ingin serius menjalani program ini monggo (silakan -red) PBI itu dipermudahlah."
"Kalau pasien-pasien kronis di PHK ya tinggal ditunjukkan surat PHK masuklah ke PBI," kata dia.
• Ali Ngabalin Bahas BPJS Naik, Pasien Cuci Darah Soroti Angka Rp 35 Ribu: Orang Kaya Enggak Apalah
Tony juga menyarankan seharusnya iuran kenaikan tidak dikenakan pada peserta BPJS kelas III.
"Atau kelas III dibuat biayanya rendah dan lebih terjangkau oleh masyarakat, kita juga enggak tega orang punya mobil Alphard 3, terus kelas I nya Rp 80 ribu itu juga enggak kita terima."
"Enggakpapa kelas I kelas II monggo naik, tapi kelas III bijaklah dalam membuat peraturan agar apa semua orang bisa menjangkau kesehatan," protesnya.
Lihat videonya mulai menit ke-1:30:
Tanggapan Ali Ngabalin
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin lantas memberikan klarifikasinya.