Breaking News:

Virus Corona

Nasib Apes Dukun di Bogor Jadi ODP seusai Dikunjungi Pasien Positif Corona yang Enggan Diisolasi

Berawal dari kucing-kucingan dengan petugas kesehatan, seorang pasien positif Covid-19 di Bogor menyebabkan sejumlah orang menjadi ODP.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Istimewa via TribunManado.co.id
Seorang Pasien Corona kabur dari rumah sakit dan pilih pergi ke dukun. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang dukun di Kabupaten Bogor mengalami nasib yang kurang beruntung.

Dirinya menjadi Orang dalam Pemantauan (ODP) setelah E (42) seorang ibu yang dinyatakan positif Virus Corona (Covid-19) memilih berobat ke tempatnya.

Alih-alih bisa disembuhkan oleh dukun yang bersangkutan, orang-orang di sekitarnya kini justru berpotensi terpapar Covid-19, termasuk sang dukun.

Seorang ibu berinisial E (42) yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 dijemput tim gugus tugas di rumah dukun, Kampung Legok Minang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020).
Seorang ibu berinisial E (42) yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 dijemput tim gugus tugas di rumah dukun, Kampung Legok Minang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020). ((Dok Puskesmas Sukamakmur))

Kronologi 7 Anggota Keluarga di Solo Positif Covid-19, Mulanya sang Ayah Kena Corona saat Tarawih

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/5/2020), wanita asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol itu awalnya telah menjalani perawatan di rumah sakit.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana menjelaskan bahwa E sebelumnya sudah dirawat lantaran penyakit TBC.

Namun karena kondisi tak kunjung membaik, E memilih pengobatan alternatif lainnya.

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ucap Teguh ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

Semasa dirawat di rumah sakit, E sudah menunjukkan gejala-gelaja terpapar Covid-19 seperti sesak napas dan demam.

Akhirnya E diperiksa dengan rapid test dan terbukti positif.

Pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan tes swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk hasil yang lebih akurat.

Viral Foto Antrean Penumpang di Soekarno-Hatta saat PSBB, Ini Kata Pihak Bandara

Ngeyel Ingin Pulang

E kemudian memaksa untuk kembali pulang ke rumahnya.

"Dia memaksa pulang karena suami dan ketemu sama anaknya juga," ujar Teguh.

Selang beberapa hari kepulangan E, kemudian keluar hasil tes swab yang bersangkutan bahwa dirinya positif Covid-19.

Petugas kesehatan kemudian langsung meminta agar E diisolasi di RSUD Cileungsi karena telah positif Covid-19.

Namun permintaan RSUD ditolak oleh keluarga E.

"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ucap Teguh.

Viral Video Detik-detik Kakek PDP Virus Corona Ngamuk, Tarik Pintu Coba Kabur dari Ruang Isolasi

Kabur ke Dukun

Teguh mengatakan karena tak bisa dibujuk secara baik-baik, pihak puskesmas telah berencana melakukan penjemputan paksa.

Tetapi sesampainya mereka di kediaman yang bersangkutan di Kecamatan Jonggol, rumahnya kosong.

"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.

Setelah dilakukan pelacakan diketahui E pergi ke dukun untuk berobat.

"Nah pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun."

"Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," kata Teguh.

Delapan petugas medis berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dikerahkan untuk mengevakuasi pasien positif Covid-19 tersebut.

Akhirnya pasien beserta suami dan anaknya berhasil dievakuasi ke RSUD Cileungsi.

Nasib Apes Dukun Jadi ODP

Sedangkan dukun dan para pasiennya mengalami nasib yang kurang beruntung.

Alih-alih bisa sembuh dengan pengobatan alternatif, dukun dan para pasiennya justru menjadi ODP lantaran telah melakukan kontak dengan E.

"Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah 2 hari di sana, berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang. Jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," kata Teguh.

Teguh mengatakan akibat aksi nekat E, ada 11 orang yang ditetapkan sebagai ODP.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah pengetesan untuk memastikan status para ODP tersebut.

"Kita sudah tracing pendataan disinfektan, pembagian masker. Nanti rencana kita mau tes kepada 10 orang termasuk dukun itu, kemudian isolasi mandiri itu yang penting," kata Teguh. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Pasien Corona Ini Menghilang 3 Hari, Ternyata Berobat di Rumah Dukun"

Sumber: TribunWow.com
Tags:
DukunPositif Virus Corona di IndonesiaVirus CoronaBogorODP (Orang dalam Pemantauan)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved