Breaking News:

Virus Corona

Karena Virus Corona, Emisi Karbon di India Menurun Drastis untuk Pertama Kalinya dalam 4 Dekade

Analisis yang dirilis pada (12/5/2020) lalu menjelaskan India mengalami penurunan emisi karbon tahun pertama untuk pertama kalinya dalam empat dekade

Editor: Ananda Putri Octaviani
TWITTER
Pemandangan Pegunungan Kashmir yang terlihat jelas sejak 30 tahun terakhir ini dilihat dari Kota Sialkot di Punjab, India. 

TRIBUNWOW.COM - India disebutkan mengalami penurunan emisi karbon tahun pertama untuk pertama kalinya dalam empat dekade.

Hal itu seperti disampaikan dalam sebuah analisis yang dirilis dari situs web lingkungan, Carbon Brief pada Selasa (12/5/2020) kemarin.

Perlambatan ekonomi, pertumbuhan penggunaan energi terbarukan di negara itu, dan dampak pandemi Corona, diseut telah berkontribusi terhadap penurunan tersebut.

Di ILC, Ali Ngabalin Minta Pendukung Anies Baswedan Move On: Jangan Jadikan Corona sebagai Panggung

Sebut Pemerintah Sering Bercanda soal Tangani Pandemi Corona, Usman Hamid: Pengetahuannya Diragukan

Dikutip dari CNN, para peneliti menilai, setahun lalu permintaan pembangkit listrik termal di India melemah.

Sungai Gangga saat kotor dan saat bersih.
Sungai Gangga saat kotor dan saat bersih. (AFP/SANJAY KANOJIA - Twitter/@susantananda3)

Sebab permintaan yang ada lebih rendah dan persaingan yang ketat dari energi terbarukan.

Namun, langkah-langkah penguncian untuk mengekang penyebaran Virus Corona menyebabkan penurunan emisi karbon yang curam pada Maret lalu.

Sampai-sampai pertumbuhan pembangkit tenaga termal ada di bawah nol untuk pertama kalinya dalam tiga dekade.

Para analis menghitung penurunan emisi karbon pada Maret lalu sekitar 15 persen.

Kemungkinan naik dua kali lipat atau 30 persen pada April.

Para peneliti yang mendalami penggunaan minyak, gas, dan batubara memperkirakan emisi CO2 turun 30 ton pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret silam.

Mereka juga mengatakan bahwa penurunan emisi kali ini adalah penurunan tahunan pertama dalam empat dekade.

Analis dari Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) mencatat bahwa permintaan batubara di India sudah menurun, dengan pengiriman batubara turun 2% pada tahun fiskal yang berakhir Maret, jadi yang pertama dalam dua dekade.

Namun, tren ini meningkat pada Maret, dengan penjualan batubara turun 10% dan impor turun 27,5%.

India memberlakukan penguncian nasional pada 25 Maret untuk menghentikan penyebaran Virus Corona.

Pemerintah menutup pabrik, pasar, toko, tempat-tempat ibadah dan menangguhkan sebagian besar transportasi umum dan pekerjaan konstruksi.

Data menunjukkan bahwa kota-kota mencatat tingkat kandungan bahan partikel mikroskopik berbahaya yang yang sangat rendah.

Partikel-partikel bahaya tersebut dikenal sebagai PM 2.5 dan nitrogen dioksida, yang dilepaskan oleh kendaraan dan pembangkit listrik.

Dengan mempelajari data dari jaringan nasional India dan produsen batu bara utama di sana, analis menyatakan pandemi telah memangkas permintaan akan listrik di India.

Sehingga jauh mengurangi penggunaan batu bara di sana.

Mempelajari data harian dari jaringan nasional India, analis menemukan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara turun 15% pada Maret dan 31% dalam tiga minggu pertama April.

Sedangkan pembangkit energi terbarukan meningkat sebesar 6,4% pada Maret dan menurun sebesar 1,4% pada April.

Para peneliti juga menemukan bahwa konsumsi minyak melambat sejak awal 2019.

Orang-orang di negara bagian Punjab, India Utara terkagum-kagum dengan panorama pegunungan Himalaya yang terlihat jelas dari sana.
Orang-orang di negara bagian Punjab, India Utara terkagum-kagum dengan panorama pegunungan Himalaya yang terlihat jelas dari sana. (Twitter @Deewalia)

Tapi juga mencatat bahwa lockdown memiliki dampak dramatis pada konsumsi minyak untuk transportasi, yang turun 18% pada Maret 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Meskipun konsumsi minyak tumbuh 0,2% selama tahun fiskal, ini adalah pertumbuhan paling lambat dalam setidaknya 22 tahun karena Virus Corona, menurut para peneliti.

Lagipula permintaan di awal tahun ini juga sudah terlihat melambat.

Sementara itu, para analis menilai konsumsi gas alam, yang meningkat 5,5% dalam 11 bulan pertama tahun fiskal, diperkirakan akan turun hingga 20% selama lockdown.

Meskipun analis mencatat bahwa pandemi Corona hanya mempengaruhi emisi India dalam jangka pendek, tapi dampak dari wabah ini bisa mengkatalisasi, memperkuat atau mempercepat faktor-faktor yang telah mendorong pembuatan kebijakan India di bidang ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Corona Sebabkan Emisi Karbon di India Menurun Drastis untuk Pertama Kalinya dalam Empat Dekade

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
CoronaIndiaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved