Virus Corona
Geram Banyak Pasien Covid-19 Berasal dari Luar Surabaya, Risma Minta Sistem Rujukan RS Dibenahi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini merasa geram lantaran banyaknya pasien Covid-19 dari luar daerah dirujuk ke Surabaya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada segenap masyarakat untuk terus melaksanakan pencegahan sesuai protokol kesehatan.
• PSBB di Surabaya Diperpanjang, Pemkot Tegaskan Pelanggar akan Dikenakan Sanksi Tindak Pidana Ringan
Surabaya Dinilai Gagal Tanggulangi Covid-19
Pemerintah Kota Surabaya dinilai tidak berhasil menangani penyebaran Virus Corona meski telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, menilai PSBB tahap pertama yang dilaksanakan oleh pemerintah kota telah gagal.
PSBB tersebut telak ditetapkan pada Selasa, (28/4/2020) hingga Senin (11/5/2020).
Dilansir Kompas.com, Senin (11/5/2020), Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah mengatakan bahwa tingginya penyebaran virus di Surabaya disebabkan pemkot tidak memiliki roadmap (peta jalan) yang jelas.
"Kami menilai pemkot tidak memiliki roadmap yang terukur sehingga grafik penyebaran Covid-19 masih tinggi," tutur Laila.
Dengan adanya roadmap tersebut, pemerintah bisa menyusun alokasi dan pendistribusian jaring pengaman sosial sejak awal.
Namun pada prakteknya, pemerintah malah terlambat menyalurkan jaring pengaman tersebut sehingga masyarakat terdampak tidak bisa segera mendapat bantuan.
"Yang terjadi selama ini Pemkot Surabaya justru terlambat mendistribusikan jaring pengaman sosial itu. Ini seharusnya tidak terjadi jika roadmap di susun jelas sejak awal," kata Laila.
"Dan ini memang tidak seharusnya terjadi, karena menyangkut kesejahteraan rakyat yang terdampak pandemi Covid-19," imbuhnya.
Sebelumnya, ia sempat menyampaikan bahwa masih banyak yang harus dievaluasi dan diperbaiki dari pelaksanaan PSBB tahap pertama tersebut.
"Ada banyak evaluasi yang harus dilakukan Pemkot Surabaya dengan sudah berjalannya PSBB tahap pertama. Misalnya, bagaimana target yang terukur dari penerapan PSBB itu," terang Laila.
Target yang dimaksudkan meliputi jumlah pengujian sampel dan tes PCR yang telah dilakukan pemerintah.
Selain itu juga perlu adanya pengukuran terhadap kecepatan pelacakan penularan Virus Corona yang telah dilakukan.