Virus Corona
Emosi karena Bansos, Bupati Boltim di ILC: Jangankan Dihukum di Dunia, Allah yang akan Hukum Saya
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salin menjadi sorotan setelah aksinya mengkritik menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di medsos.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salin menjadi sorotan setelah aksinya mengkritik menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.
Dilansir TribunWow.com, Sehan Salin kala itu mengeluhkan berbelitnya pencairan bantuan langsung tunai (BLT) bagi warganya yang terdampak Virus Corona.
Mengaku enggan melihat warganya menangis kelaparan, Sehan Salim akhirnya mengambil keputusan segera menyalurkan bantuan tersebut.
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (12/5/2020), Sehan Salim bahkan mengaku tak peduli jika akan diberikan hukuman kerena sikap kritisnya itu.

• Bela Para Menteri Jokowi, Bupati Lumajang Peringatkan Bupati Boltim: Jangan-jangan Anda Salah Urus
• Bupati Boltim Balas Bupati Lumajang Mengapa Marah pada Mensos: Saya Mencak-mencak Itu Ada 2 Hal
Yang terpenting bagi Sehan Salim, semua warganya tak menangis kelaparan.
Pada kesempatan itu, mulanya Sehan Salim mengungkap kejadian yang membuatnya melampiaskan kritikan terhadap menteri-menteri Jokowi.
Ia bahkan menyebut menteri Jokowi bodoh karena tak melakukan penyaluran bansos secara tepat.
"Hari kedua Ramadan, hari Sabtu tepatnya, saya kaget di satu desa terjadi keributan, sampai kapolres datang ke sana," kata Sehan Salim.
"Tiga jam untuk penyaluran itu tertahan, saya kasih tahu Ada apa di sana?"
Sehan menambahkan, warganya kala itu mengamuk karena terlalu lama menunggu bansos.
Melihat nasib warganya, Sehan lantas menegur petugas terkait.
• Balas Bupati Boltim yang Kritik Menteri, Bupati Lumajang: Jangan-jangan Enggak Bisa Urus Daerahnya
"Ternyata yang calon penerima PKH dan BLT itu ribut mencak-mencak enggak mau nunggu, mereka lapar, mereka minta biar cuma 5 kilo dari Pemda sekarang," kata Sehan.
"Itu persoalannya, makanya saya mengamuk itu setelah saya tanya ke dinas terkait, kepada aparat, hanya karena ada edaran."
"Ini mohon maaf Pak Karni, saya perlihatkan ini edarannya," sambungnya sambil memerlihatkan secarik kertas.
Lebih lanjut, surat edaran itu yang disebutnya menghambat penyaluran bansos.