Virus Corona
Sebut Adanya Mutasi pada Sejumlah Sampel Virus Corona, Peneliti Khawatir Vaksin Tidak akan Berfungsi
Sejumlah peneliti menemukan bukti adanya mutasi pada Virus Corona yang membuat virus tersebut mudah menular.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Pasalnya, spike protein tersebut tidak hanya akan mempengaruhi sifat-sifat virus, namun juga menjadi target dasar pembuatan vaksin di seluruh dunia.
Bila terjadi mutasi yang lebih ekstrim, para peneliti khawatir vaksin yang tengah dikembangkan tersebut tidak akan bisa menanggulangi virus tersebut.
• Kemungkinan Covid-19 Menular Melalui Hubungan Seks, Peneliti Temukan Virus Corona pada Sperma Pasien
Metode Pengembangan Vaksin Virus Corona
Peneliti di seluruh dunia terus mencoba menemukan vaksin Virus Corona, beberapa dari mereka menggunakan sejumlah pendekatan yang berbeda.
Lebih dari 90 vaksin dikatakan tengah dikembangkan untuk melawan virus tersebut.
Setidaknya enam kelompok sudah mulai menyuntikkan formulasi ke dalam sukarelawan dalam uji keamanan.
Sementara beberapa kelompok peneliti lain sudah mulai menguji pada hewan.
Untuk menemukan vaksin Virus Corona, sejumlah peneliti di dunia mencoba menemukan antivirus tersebut dengan metode yang berbeda.
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari nature.com, Senin (11/5/2020), pengembangan vaksin Virus Corona tersebut dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis metode.
Diketahui, vaksin bertujuan mengekspos tubuh pada antigen yang akan memicu respon imun sehingga dapat memblokir atau membunuh virus saat seseorang terinfeksi.
Untuk menemukan antigen tersebut, ilmuwan menggunakan sejumlah metode, dari penggunaan virus itu sendiri, hingga melakukan rekayasa genetik.
Berikut sejumlah metode yang dilakukan oleh peneliti di seluruh dunia dalam usaha menemukan vaksin Virus Corona.
1. Vaksin dari Virus
Setidaknya tujuh tim sedang mengembangkan vaksin menggunakan virus itu sendiri.
Virus tersebut akan dilemahkan atau dibuat tidak aktif dan dimasukkan ke tubuh.