Virus Corona
PSBB Jakarta Terus-terusan Dilanggar, Moeldoko: Semuanya Kembali kepada Masyarakat
Moeldoko menanggapi soal aturan PSBB di Ibu Kota yang masih terus-terusan dilanggar oleh masyarakat meskipun sudah masuk ke tahap kedua.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menanggapi soal aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta yang masih juga dilanggar.
Seperti yang diketahui PSBB di Jakarta telah diterapkan sejak 10 April lalu untuk memutus mata rantai pandemi Virus Corona (Covid-19).
Moeldoko mengatakan berhasil atau tidaknya PSBB ditentukan oleh sifat masyarakat patuh atau tidak terhadap aturan tersebut.

• Perpanjang Masa Penerapan PSBB, Pemkot Surabaya Bakal Tindak Tegas Pelanggar Aturan
Dikutip dari YouTube Official iNews, Senin (11/5/2020), Moeldoko pertama mengatakan bahwa masyarakat tidak bisa memandang remeh pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.
"Ini masyarakat yang pertama memang harus diingatkan bahwa jangan kita melihat situasi ini sepele akhirnya kewaspadaan kita menjadi menurun," jelasnya.
Purnawirawan Jenderal TNI itu juga berpesan terhadap para pemangku kepentingan di sektor-sektor tertentu agar bisa bekerja sama.
"kedua memang perlu ada kesadaran besama dari semua pihak pada sektor-sektor yang akhirnya mendatangkan sekumpulan masa itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya," papar Moeldoko.
Namun Moeldoko menekankan kunci keberhasilannya memang terletak di kedisiplinan.
"Yang paling utama adalah bagaimana cara kita mendisiplinkan semua orang," kata Moeldoko.
"Disiplin terhadap aturan protokol yang disepakati bersama, berikutnya dijalankan dengan baik dikawal oleh aparat."
Moeldoko mengatakan apabila masyarakat tidak bisa mematuhi aturan yang ada maka PSBB tidak akan bisa berjalan efektif.
"Tetapi juga sekali lagi semuanya akan kembali kepada masyarakat," ujar dia.
"Kalau dia tidak disiplin maka upaya PSBB ini tidak bisa berjalan dengan baik."
Moeldoko lalu bercerita wilayah yang 50 persen masyarakatnya acuh terahdap protokol penanganan Covid-19, grafik kasus positifnya menunjukkan kenaikan.
Kemduian pada wilayah yang masyarakatnya 70 persen patuh aturan, nampak grafik kasus positif yang landai bahkan cenderung menurun.