Terkini Daerah
Bukan Ritual Hitam, Motif Keluarga Bunuh Remaja di Bantaeng karena Hubungan Intim dengan Sepupu
Polisi mengungkap motif yang ditemukan dari penyidikan terhadap kasus pembunuhan seorang anak remaja ROS (18) di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Pada saat kejadian, Darwis mengamuk dan menyerang seorang warga yang melintas di depan rumahnya.
Dikutip dari Kompas.com, saat itu ia tiba-tiba keluar dari rumah dan membacok seorang warga sekitar pukul 11.30 WITA.
Ia kemudian menyeret dua warga lainnya ke dalam rumah.
Darwis juga menyandera Usman dan Irfan di dalam rumahnya.
Warga yang menyaksikan kejadian itu menyebutkan Darwis berteriak dengan kata-kata yang tidak jelas.
Hal ini membuat mereka menyangka keluarga tersebut tengah melakukan ritual hitam.
"Kerasukan satu keluarga, sandera orang, dan sembarang mereka ngomong," ungkap Ahmad, seorang saksi mata.
Aparat kepolisian yang datang berusaha melakukan negosiasi, tetapi tidak ditanggapi oleh Darwis.
Negosiasi tidak dapat berjalan karena Darwis menghadang di depan rumah panggung sambil mengacungkan senjata tajam.
Polisi masuk ke rumah secara paksa sekitar pukul 17.00 WITA.

• 3 Keanehan Kasus Keluarga di Bantaeng Bunuh Anak Sendiri, Sebut Korban Kerbau seusai Dibunuh
Kesembilan orang yang menghuni rumah tersebut kemudian diamankan, yakni AN (50), RA (30), DH (28), SI (21), AD (14), AO (40), RI (24), dan RO (16), termasuk pelaku Darwis.
Sembilan orang tersebut merupakan pelaku dan kerabat yang terdiri dari anak dan istri, dengan 1 laki-laki dan 5 perempuan.
Seorang warga yang turut disandera di dalam rumah, Irfandi (18), ternyata sedang datang untuk melakukan pendataan.
Namun ia langsung diseret untuk ditahan oleh ayah korban.
"Langsung disandera ini Irfandi padahal datang untuk mendataji saja," kata seorang warga setempat Andi Haikal, dikutip dari TribunBantaeng.com, Minggu (10/5/2020).