Breaking News:

Ungkap Beratnya Jadi ABK di Afrika, Aji Cerita Tidur Berdempet Hanya Selisih 4 Jari: Itu Sudah Lebar

Aji, seorang anak buah kapal (ABK) yang kini melaut di Afrika, mengungkapkan pengalaman beratnya selama bekerja.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture YouTube Najwa Shihab
Kondisi ABK yang bekerja di kapal asing, tidur berdempetan, diunggah Senin (11/5/2020). 

Mereka tidur di lantai nyaris tanpa ada jarak satu sama lain.

Di bagian kaki mereka tertumpuk barang-barang seperti kain.

Aji menuturkan dirinya hanya tidur beralaskan selimut.

"Saya pun di sini enggak ada kasur. Saya enggak pakai kasur, enggak kebagian," kata Aji.

"Saya cuma pakai selimut, selimut saya buat kasur," tambahnya.

Fakta ABK, Dibayar Rp 750.000 per Bulan, Dipaksa Melakukan Perbuatan Ilegal dan Kerja selama 18 Jam

Lihat videonya mulai menit 2:40

ABK Ceritakan Rekan yang Tewas di Kapal China

Seorang anak buah kapal (ABK), Riski Fauzan, mengungkapkan kronologi rekannya meninggal dunia saat bekerja di kapal ikan berbendera China.

Dikutip TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam TvOne, Kamis (7/5/2020).

Seperti diketahui, muncul berita sejumlah ABK Indonesia yang diperlakukan tidak manusiawi saat bekerja di kapal ikan asal China. 

 Mengapa ABK Indonesia di Kapal China Tidak Kabur meski Dieksploitasi? Begini Komentar Pengamat

Kemudian viral video jenazah ABK Indonesia yang meninggal akibat sakit dibuang ke laut.

Kabar tersebut mencuat saat disorot stasiun berita Korea Selatan MBC dan menjadi viral di negara itu.

Awalnya, Riski menuturkan bagaimana mereka sudah pasrah mendapat perlakuan seperti itu di atas kapal.

"Tidak berdaya, kami hanya ABK saja," kata Riski Fauzan melalui sambungan telepon.

Halaman
1234
Tags:
Anak Buah Kapal (ABK)AfrikaNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved