Terkini Daerah
Proses Dramatis Penangkapan 1 Keluarga di Bantaeng yang Bunuh Putri Sendiri, Tak Mempan Gas Air Mata
Kapolres Bantaeng menceritakan proses aparat berwenang mengamankan satu keluarga di Bantaeng yang terlibat penyanderaan dan pembunuhan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan terlibat kasus pembunuhan dan penyanderaan warga tak bersalah.
Total sembilan orang diamankan dari kasus tersebut, mereka diamankan atas penyanderaan tiga orang warga dan diduga membunuh satu anggota keluarga mereka sendiri.
Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri mengatakan proses pengamanan berlangsung panjang, berbagai upaya dilakukan hingga akhirnya aparat terpaksa melakukan tindakan represif.

• Ungkap Kendala Pengusutan Masalah ABK Indonesia, Dubes RI Seoul: Perhatian Publik Bisa Mempercepat
Dikutip dari YouTube Official iNews, Minggu (10/5/2020), Wawan bercerita awalnya kepolisian menerima laporan dari warga setempat.
Laporan tersebut mengatakan ada seorang warga yang disandera oleh keluarga tersebut pada Sabtu (9/5/2020).
Aparat berwenang kemudian langsung merespons laporan dan turun ke lapangan untuk bernegosiasi dengan penyandera.
Namun negosiasi tak berhasil dilakukan, keluarga tersebut tetap bersikeras menahan sandera.
"Selanjutnya Kapolsek datang ke lokasi kemudian melakukan upaya-upaya untuk berkomunikasi, kemudian komunikasi itu juga tidak tercapai. Jadi masih tetap ada warga yang disandera," ujar Wawan.
Tembakkan gas air mata pun tidak membuat pelaku melepaskan sandera mereka.
"Kemudian Kapolsek juga dengan timnya menembakkan gas air mata ke dalam rumah juga tidak bisa berhasil," lanjutnya.
Wawan menceritakan akhirnya ia bersama Dandim ikut turun ke lapangan untuk terus melakukan langkah persuasif.
"Kemudian saya ke lokasi bersama Dandim, kemudian mengambil langkah-langkah persuasif di sana," terangnya.
Tetapi langkah persuasif masih tidak berhasil.
"Kita kedepankan petugas lapangan komunikasi tapi juga tidak berhasil," kata dia.
Wawan bercerita pelaku akhirnya melepaskan Irfandi, satu dari tiga orang warga yang disandera.