Breaking News:

Terkini Nasional

Rocky Gerung Beberkan Alasannya Kekeh Beroposisi: Masih Ada yang di Luar, Kenapa Disuruh Masuk?

Pengamat politik Rocky Gerung mengungkap alasannya bersikeras berada dalam kubu oposisi pemerintahan.

YouTube Talk Show tvOne
Pengamat Politik Rocky Gerung dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (10/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkap alasannya bersikeras berada dalam kubu oposisi pemerintahan.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyebut masuk ke dalam pemerintahan berarti membiarkan para penguasa bersikap otoriter.

Karena itu, ia menyebut beroposisi bukan berarti memusuhi pemerintah.

Presiden Joko Widodo dalam Musrenbangnas, Kamis (30/4/2020).
Presiden Joko Widodo dalam Musrenbangnas, Kamis (30/4/2020). (Capture YouTube Ganjar Pranowo)

Kritik Pemerintahan Jokowi, Refly Harun Kembali Ungkit soal RUU KPK: Ingin Bungkam Pengkritik

Akui Hal Sulit, Refly Harun Tantang Rocky Gerung Ungkap Satu Pujian untuk Jokowi, Lihat Reaksinya

Pernyataan tersebut disampaikannya melalui kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (10/5/2020).

"Oposisi itu bukan soal bergabung atau enggak bergabung, oposisi artinya berupaya untuk menimbulkan pikiran alternatif," kata Rocky.

"Di dalam juga Anda bisa promosi, menimbulkan pikiran alternatif."

Selama menjadi oposisi pemerintahan, Rocky mengaku ingin memberikan alternatif pikiran untuk memajukan negara.

"Tapi konsekuensinya Anda dikeluarkan, ya silakan pilih mau dikeluarkan atau pilih bahagia dengan pilihan alternatif," tuturnya.

"Beroposisi bukan memusuhi, tapi menghasilkan pikiran alternatif supaya dialektika berjalan."

Lebih lanjut, ia pun menyinggung desakan yang memintanya masuk ke dalam pemerintah.

Kritik Jokowi soal Corona, Rocky Gerung Bandingkan Beda Ucapan Presiden: Paling Fatal Bawa Intelijen

Rocky mengaku, ada banyak hal yang perlu dilakukan jika akhirnya ia memutuskan masuk ke dalam pemerintah.

Termasuk, membujuk banyak pihak untuk mendukung presiden.

"Misalnya orang bilang 'Dukung presiden dong', kalau saya diminta dukung presiden, artinya saya mesti konsisten meyakinkan saudara-saudara untuk meyakinkan presiden kan?," jelas Rocky.

"Berarti saya ingin supaya tidak terjadi perubahan politik, kan saya ingin dia jangan jatuh kan."

Tak hanya itu, ia juga enggan presiden menjadi sosok otoriter.

Menurut Rocky, tak semua orang bisa sejalan dengan pemerintah, termasuk dirinya.

"Itu artinya saya ingin dia menjadi otoriter, gitu kan logikanya," ungkap Rocky.

"Tapi kan enggak perlu semuanya? Loh kalau enggak perlu semuanya yang harus beroposisi, yang harus mendukung presiden, kenapa Anda minta saya mendukung?"

"Kan keduanya menjengkelkan argumennya," sambungnya.

Misalkan ia mendukung presiden, Rocky menyebut masih banyak orang yang bakal beroposisi.

Karena itu, menurutnya tak ada gunanya terus memaksanya masuk dalam pemerintahan.

"Kan kalau saudara Rocky ada di dalam kekuasaan, kan masih ada yang di luar."

"Kalau masih ada yang di luar kenapa saya disuruh masuk ke dalam?," tandasnya.

Bahas Hikmah Corona, Rocky Gerung Singgung Pilpres 2024: Mendahului KPU, Calonnya Diseleksi Covid-19

Simak video berikut ini menit ke-40.30:

Ditantang Beri Satu Pujian pada Jokowi

Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan tantangan kepada Pengamat Politik Rocky Gerung.

Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menantang Rocky Gerung menyampaikan pujian untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Padahal, Rocky Gerung selama ini dikenal sebagai sosok yang selalu mengkritik pemerintah. 

"Kalau mendengarkan ngomong soal istana ya, Bung Rocky semuanya 100 persen negatif," kata Refly Harun, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Minggu (3/5/2020).

Terkait hal itu, Refly Harun pun langsung menyampaikan tantangannya untuk Rocky Gerung.

Meskipun sulit, ia meminta Rocky memuji kebijakan pemerintah yang dinilai baik untuk masyarakat.

"Nah saya ingin menghibur juga hatters-nya Bung Rocky ya, sebenarnya kalau kita ingin melihat lebih mendalam kira-kira ada enggak program atau statement yang paling cerdas yang dikeluarkan oleh pemerintahan ini," sambung Refly.

"Bisa sebutkan contohnya Bung, pasti sulit memang, tetapi harus sebutkan."

Menjawab tantangan itu, Rocky justru menyampaikan guyonannya.

Ia bahkan meminta waktu dua tahun untuk memikirkan pujian yang bisa disampaikan untuk pemerintah.

"Kasih waktu saya kira-kira dua tahun untuk mengevaluasi keadaan, baru saya bisa," kata Rocky.

"Itu sungguh-sungguh yang saya bisa berupaya carikan, tapi saya akan berbohong bahwa yang ini cerdas, yang ini enggak."

Kritik Pemerintahan Jokowi, Refly Harun Kembali Ungkit soal RUU KPK: Ingin Bungkam Pengkritik

Menurut Rocky, hingga kini belum ada satupun kebijakan pemeintah yang merujuk pada kepentingan publik.

Selama ini, menurutnya kebijakan pemerintah lebih mengedepankan kepentingan para pejabat terkait.

"Jadi enggak ada satu pun yang bisa meyakinkan saya bahwa ada kebijakan yang keluar karena kalkulasi rasional," kata dia.

"Tidak dipengaruhi oleh kepentingan oligarki, dipengaruhi oleh mumpungisme, semuanya adalah semacam itu."

Karena itu, Rocky enggan meminta maaf atas berbagai kritikan yang selalu ia sampaikan.

Ia menambahkan, ada banyak hal yang perlu diragukan dalam penanganan Virus Corona.

Satu di antaranya yakni persoalan data korban Virus Corona.

"Jadi saya enggak perlu minta maaf kalau saya katakan enggak ada, karena dari awal terlihat bahwa kebijakan penanganan ini akan amburadul," jelas Rocky.

"Sampai sekarang kita enggak tahu, data sampai sekarang kita enggak tahu."

Simak video berikut ini menit ke-28.35:

 

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
OposisiRocky GerungJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved