Terkini Nasional
Sempat Viral Jasad Rekannya Dibuang ke Laut, 14 ABK Kapal China Berhasil Dipulangkan ke Indonesia
Anak buah kapal (ABK) dari kapal asal China yang sempat diduga mengalami perbudakan telah sampai di tanah air, Jumat (8/5/2020).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Anak buah kapal (ABK) dari kapal asal China yang sempat diduga mengalami perbudakan telah sampai di tanah air, Jumat (8/5/2020).
14 ABK asal Indonesia yang diduga mengalami pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Kapal Long Xing 629 telah berhasil dipulangkan.
Kasus pelanggaran HAM tersebut terkuat setelah adanya pengakuan dari salah satu ABK yang berhasil kabur saat kapal berlabuh di Korea Selatan.
• Cerita Pilu ABK Indonesia di Kapal China, Tidur Hanya 3 Jam hingga Makan Umpan Ikan
Berita ini menjadi viral di Korea Selatan dan terungkap di Indonesia setelah diberitakan oleh Youtuber Jang Hansol.
Dilansir Kompas TV, Sabtu (9/5/2020), para ABK yang mengalami dugaan pelanggaran HAM tersebut kini telah sampai di tanah air.
Mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, bersama para WNI yang telah menerima repatriasi dari Korea Selatan.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap KKP, M Zulficar Mochtar mengungkapkan bahwa sesampainya di Indonesia, 14 ABK tersebut akan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Mereka juga harus melalui protokol pencegahan Covid-19 terlebih dahulu untuk mengurangi potensi penularan.
"Begitu mereka tiba di Jakarta ini, baru tadi dilakukan pemeriksaan kesehatan. Disini bersama-sama kita yang mengkoordinir ada dari Kementerian Luar Negeri kemudian ada dari Bareskrim, kemudian dari LPSK juga," tutur Zulficar.

Para ABK tersebut selanjutnya akan menjalani penyelidikan di safe house, sebelum dapat pulang kembali ke rumahnya masing-masing.
"Nah selanjutnya mereka dari sini akan ke safe house dulu untuk melakukan nanti proses-proses penyidikan selanjutnya dan tahap berikutnya," imbuhnya.
14 ABK yang diduga mengalami ekploitasi oleh nelayan China tersebut sampai di Indonesia dari Bandara Incheon, Korea Selatan.
Mereka pulang menggunakan armada pesawat Garuda Indonesia yang telah disiapkan oleh pemerintah.
KBRI Indonesia untuk Korea Selatan juga terus mendampingi proses pemulangan mereka ke tanah air.
Diketahui, mereka sebelumnya telah sempat menjalani karantina wajib di Busan, sesuai dengan peraturan kesehatan Korea Selatan.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Kronologi Berita Viral ABK Kapal
Di Korea Selatan tengah viral berita yang melibatkan Awak Kapal dari Indonesia yang bekerja di Kapal China.
Berita dari media Korea Selatan, MBC mengabarkan bahwa adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada ABK Indonesia tersebut.
Menanggapi berita viral itu, YouTuber asal Korea Selatan yang telah lama tinggal di Indonesia, Jang Hansol lantas membahas masalah tersebut melalui channel YouTubenya, Korea Reomit.
Baru selang satu hari, video yang diunggah Jang Hansol pada Rabu (6/5/2020) kini trending nomor satu di YouTube.
Hingga Kamis (7/5/2020) video itu telah ditonton 1,7 juta lebih penonton.
Dalam video, Jang Hansol menceritakan kronologi bagaimana kasus tersebut terungkap.
"Ini bukan berita yang menyenangkan, ini berita yang sedikit menyedihkan," kata Jang Hansol.
Lantas, Jang Hansol yang memutar video MBC tersebut membacakan judul berita kepada para penontonnya.
Dikatakan bahwa ABK Indonesia itu mau tak mau bekerja selama 18 jam di kapal.
Kemudian jika mereka meninggal karena suatu penyakit akan langsung dibuang ke pantai.
"Berita ini dibawa oleh satu TV atau satu channel TV yang namanya MBC, kalau dari judulnya ekslusif kerja satu hari 18 jam dan kalau meninggal akibat penyakit langsung dibuang di pantai kayak gitu judulnya."
"Video yang bakal kita bahas ini tentang pelanggaran Hak Asasi Manusia orang-orang Indonesia yang bekerja di kapal China," jelas Hansol.
Hansol menceritakan bahwa ABK Indonesia itu bekerja di kapal besar untuk menangkap ikan.
"Kapal besar yang nangkap itu jadi bukan kayak nelayan ini. Di situ kapal besar yang kerja banyak kayak nangkap ikan pergi ke tengah pantai yang besar," lanjutnya.
• ABK Ceritakan Rekan yang Tewas di Kapal China, Bengkak lalu Sesak Napas: Aku Sampaikan ke Mandor
Hal itu mulai terungkap ketika kapal tersebut sempat berhenti di Busan, Korea Selatan.
Para ABK Indonesia sempat memberitahukan kejadian tersebut pada pemerintahan Korea Selatan dan MBC membantu masalah tersebut.
"Dan MBC berhasil mendapatkan informasi ini karena kebetulan kapal itu pergi ke Busan atau mampir di Pelabuhan Busan."
"Dan waktu itu orang-orang Indonesia menyampaikan berita ini kepada Pemerintah Korea dan juga TV MBC, orang-orangnya ini yang meminta bantuan," ungkapnya.
Mulanya pihak Korea Selatan sendiri belum percaya secara penuh kabar itu.
Apalagi ketika akan diperiksa lebih lanjut, kapal tersebut sudah pergi melanjutkan perjalanannya.
"Pada awalnya waktu kita melihat video bukti yang mereka tunjukkan kita tidak bisa mempercayai hal itu."
"Dan sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut perahunya sudah berangkat lagi," ungkap Jang Hansol.
Sehingga diperlukan investigasi internasional untuk mengungkap masalah ini.
"Terlihat dibutuhkannya investigasi internasional sesegera mungkin atau secepat mungkin," ucapnya.
Sementara itu dalam video oleh MBC, terlihat beberapa orang hendak membuang jenazah yang dibungkus kantong mayat berwarna oranye.
Beberapa orang di sekitarnya terlihat sepeti melakukan upacara kematian pada jenazah tersebut sebelum menenggalamkannya ke laut.
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com)