Virus Corona
Kenal 8 Tahun dan Hampir Menikah, Batal saat dr Michael Marampe Meninggal: 'Pasiennya Diduga Covid'
Tunangan almarhum dr Michael Marampe, Tri Novia Septiani, mengungkapkan momen sebelum calon suaminya itu meninggal akibat Virus Corona (Covid-19).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Ya ada stresnya ada capeknya, tapi banyakan capeknya," ujar Erlina.
"Ya jadi stres ya sekali-kali, karena ini kan tiba-tiba ada kasus dan langsung banyak akhirnya kita learning by doing akhirnya," sambungnya.
Selain itu, sebagai dokter atau tenaga medis tentunya memiliki tanggung jawab besar kepada mereka para pasien.
Menurutnya hal berat pertama adalah harus memastikan bahwa sudah memakai SOP yang aman.
Hal itu untuk memastikan tidak tertular ketika menangani pasien Virus Corona.
Oleh karenya, Erlina mengaku tetap ada rasa takut andai ada SOP yang tidak dilakukan.
Termasuk saat menghadapi pasien yang mempunyai karakter berbeda-beda, apalagi ketika ada pasien yang tidak jujur.
"Kan kita ini dokter ingin terbaiknya selalu dan harus sesuai SOP, kalau enggak sesuai SOP kita juga gelisah, kita juga panik," jelasnya.
"Dan ternyata penanganan Covid-19 ini bukan semata-mata dokter saja," ungkapnya.

• 4 Kabar Baik soal Penanganan Virus Corona di Indonesia, Produksi Ventilator dan Bantuan dari Amerika
Kemudian adalah menyangkut hasil lab yang dirasa membutuhkan waktu lama.
Kondisi seperti menurutnya membuat para tenaga medis merasa stres.
Ketika hasil PCR belum keluar, maka tenaga medis pun belum bisa memastikan apakah pasien tersebut positif atau negatif Covid-19.
"Yang paling bikin kita stres adalah masalah hasil lab yang lama sekali, jadi kita ini bingung pasien," kata Erlina.
"Iya hasil VCRnya, seharusnya dua hari paling lama tapi kan karena alat terbatas di awal-awal sempat lima hari, enam hari, tujuh hari dan kita stres ngadepin pasien," sambungnya.
"Apalagi keluarga pasien nanyain terus," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan Fajar)