Breaking News:

Virus Corona

Kasus Corona Meninggal Kembali Naik, Jubir Achmad Yurianto: Kita Tak Dihadapkan pada Pilihan Lain

Jumlah kasus meninggal akibat Virus Corona kembali mengalami kenaikan pada dua hari terakhir. Yurianto minta tingkatkan PSBB.

Youtube/KompasTV
Juru Bicara Pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengakui bahwa penularan Virus Corona masih terjadi. 

TRIBUNWOW.COM - Jumlah kasus meninggal akibat Virus Corona kembali mengalami kenaikan pada dua hari terakhir.

Dilansir TribunWow.com, update terbaru pada Kamis (7/5/2020), terdapat 35 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal.

Selain itu, pada update sebelumnya Rabu (6/5/2020), terdapat 23 penambahan kasus meninggal.

Sejauh ini untuk total pasien meninggal adalah berjumlah 930.

Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH
Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH (TRIBUN/CECEP BURDANSYAH)

Singgung Ekonomi di Tengah Corona, Jokowi: Kita Beruntung sejak Awal Pilih PSBB Bukan Lockdown

Sementara itu untuk penambahan kasus baru berjumlah 338, sehingga totalnya menjadi 12.776 kasus positif Covid-19.

Itu artinya terdapat penambahan, baik kasus baru maupun kasus meninggal.

Dapat disimpulkan juga penularan Virus Corona masih terus berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda adanya penurunan.

Padahal sebelum penambahan pasien meninggal sempat menurun, yaitu hanya 8 dan 9 kasus.

Menanggapi kondisi tersebut, Juru Bicara Pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto juga mengakui sendiri bahwa penularan masih terjadi.

Menurut Yurianto, tidak ada pilihan lain selain mengikuti anjuran dari pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial dan tetap berada di rumah.

Dirinya mengatakan cara itulah yang paling ampuh untuk bisa memutus penyebaran Covid-19.

"Penularan Covid-19 masih terjadi, gambaran di atas memberikan gambaran bahwa penularan masih terjadi," ujar Yurianto yang dilansir dari YouTube Kompas TV, Kamis (7/5/2020).

"Oleh karena itu kita tidak dihadapkan pada pilihan yang lain, selain memutuskannya," sambungnya.

"Oleh karena itu saudara-saudara tetap tinggal di rumah adalah jawaban yang paling benar, yang paling baik, karena kita tidak pernah tahu siapa yang membawa virus di luar," tegasnya.

Krisis Corona, Bank Indonesia Tolak Usulan Cetak Uang: Mohon Maaf, Supaya Tak Menambah Bingung

Tidak hanya itu, Yurianto juga meminta masyarakat untuk lebih meningkatkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia mengingatkan bahwa PSBB bukan hanya kebutuhan dari pemerintah, melainkan seluruh masyarakat Indonesia.

"Sehingga PSBB adalah kebutuhan semua masyarakat, bukan hanya kebutuhan pemerintah yang kemudian harus dikontrol dengan ketat dan bahkan diancam dengan sanksi oleh aparat hukum hanya untuk menjalankan PSBB ini," pungkasnya.

Simak videonya:

 Jokowi: Kita Beruntung sejak Awal Pilih PSBB Bukan Lockdown

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan beruntung karena sejak awal pemerintah memilih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bukan lockdown untuk mengatasi penyebaran Virus Corona.

Menurut Jokowi, dengan dipilihnya PSBB, maka masyarakat masih diperbolehkan untuk beraktivitas, meskipun hanya terbatas.

Berbeda halnya ketika diberlakukan lockdown, maka semua aktivitas akan mati total.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kabar baik untuk masyarakat berkaitan dengan penyebaran Virus Corona di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kabar baik untuk masyarakat berkaitan dengan penyebaran Virus Corona di Indonesia. (Youtube/Sekretariat Presiden)

 Krisis Corona, Bank Indonesia Tolak Usulan Cetak Uang: Mohon Maaf, Supaya Tak Menambah Bingung

Dilansir TribunWow.com, Jokowi mulanya mengingatkan kepada masyarakat untuk terus berhati-hati dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Dikatakan Jokowi, sebelum vaksin Covid-19 berhasil ditemukan, maka semua masyarakat belum bisa hidup tenang.

"Artinya sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid untuk beberapa waktu ke depan," ujar Jokowi dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Kamis (7/5/2020).

"Dan kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB bukan lockdown atau karantina wilayah, PSBB adalah pembatasan kegiatan di tempat umum atau di fasilitas umum adalah bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antar orang," jelasnya.

Menurut Jokowi, penerapan PSBB merupakan suatu kebijakan yang tepat.

Karena dengan penerapan PSBB, selain aktivitas masih ada, perekonomian juga tetap berjalan.

Namun di tengah aktivitasnya tersebut, Jokowi meminta untuk tetap mengikuti aturan dari PSBB tersebut, yakni menjaga jarak dan tidak berkerumun.

 Presiden Jokowi Teken Perppu, Pilkada Serentak Resmi Diundur hingga Desember 2020

"Artinya dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tapi memang dibatasi," kata Jokowi.

"Dan masyarakat juga harus sadar membatasi diri tidak boleh berkumpul dalam skala besar."

"Tapi kita juga ingin roda perekonomian tetap berjalan, masyarakat tetap bisa beraktivitas secara terbatas, harus disiplin mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Achmad Yurianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved