Virus Corona
Jerinx SID dan Aiman Terlibat Debat saat Bahas Teori Konspirasi, Bagaimana Tanggapan Pengamat?
Pemain drum Jerinx Superman is Dead (SID) terlibat debat dengan pembawa acara Aiman Witjaksono.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pemain drum Superman is Dead (SID), Jerinx terlibat debat dengan pembawa acara Aiman Witjaksono.
Hal tersebut terjadi di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Rabu (5/6/2020)
Pada kesempatan itu hadir pula Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra yang turut memberikan komentarnya.

• Demi Buktikan Konspirasi Corona Itu Ada, Jerinx sampai Perlihatkan Tatonya: Bikin Tato Ini Tahun 99
Mulanya, Jerinx menilai data jumlah pasien Virus Corona yang disampaikan pemerintah distorsi atau diputar balikkan.
"Tapi pertanyaan saya bukan itu kita tahu yang mengumumkan Satgas 19 Nasional, jadi yang diumumkan itu data yang salah? Itu yang Anda sampaikan," ungkap Aiman.
"Distorsif, distortif," jawab Jerinx
"Kalau data itu salah, Anda punya data yang benar?" tanya Aiman lagi.
Jerinx menjawab bahwa data yang benar seperti kejadian warga yang meninggal di Bali karena Covid-19 tidak banyak.
Namun, Aiman menyela lagi bahwa keadaan di Bali tidak bisa untuk menggambarkan apa yang terjadi di Indonesia.
"Data yaang benar di Bali yang meninggal karena Covid hanya empat orang dan dua orang itu imported cases," ungkap Jerinx.
"Dan Indonesia bukan cuma di Bali ya, ada yang lain juga," sahut Aiman.
Lalu, makin keras Jerinx mengingatkan Aiman bahwa jika terjadi hal yang buruk menimpa Jakarta bukan berarti seluruh Indonesia mengalami hal yang buruk terkait Covid-19.
• Bukan karena WHO dan Covid-19, Jerinx Lakukan Social Distancing agar Selamat dari Panu dan Kurap
"Mas di Indonesia bukan cuma Bali, tapi Mas harus inget Indonesia bukan cuma di Jakarta ketika Jakarta gawat, enggak harus satu Indonesia ikut gawat ngerti enggak," kata Jerinx.
Lantas perdebatan itu berlanjut hingga pada akhirnya Aiman meminta Hermawan Saputtra mengungkap pendapatnya.
"Dan disampaikan oleh Satgas Covid kan seluruh Indonesia Bung Jerinx," lanjut Aiman.
"Apakah Satgas di Bali memiliki persepsi yang sama enggak?."
"Satgas Covid misalnya di Aceh, Aceh semua sembuh gara-gara apa? Kita enggak tahu kan," jawab Jerinx.
"Bung Hermawan Anda punya komentar terkait ini?" ucap Aiman.
Lalu Hermawan menjawab bahwa seharusnya semua pihak bisa bekerja sama terkait penanganan Virus Corona.
"Iya saya ingin mengatakan bahwa sampai saat ini kita harus bergandengan tangan untuk betul-betul bahu membahu melawan Covid-19 ini," ungkap Hermawan.
Pasalnya, dikhawatirkan Virus Corona belum berhenti.
Bahkan dikhawatirkan ada pusat penyebaran baru.
• Jerinx Keras Akui Tak Percaya WHO hingga Berdebat, Aiman: Kalau Tak Pakai Data WHO, Anda Punya Data?
"Memang ada ujungnya ketika di 34 provinsi sudah terjadi di seluruh daerah ini."
"Khawatir akan terjadi episentrum baru untuk itu kita harus perkuat komunitas masyarakat kita mulai dari individu kita peduli satu sama lain," jelas Hermawan.
Selain itu, ia juga mengimbau pemerintah agar konsisten dalam segala kebijakannya.
Tak lupa warga kurang mampu yang terdampak Virus Corona harus dijamin kehidupannya.
"Sekaligus kita mengimbau pemerintah agar lebih konsisten dalam hal kebijakan
"Sekaligus menjamin agar akses kita terhadap pelayanan akses kesehatan tetap terpenuhi, berkualitas dan menumpuk. Sekaligus memberi kebutuhan dasar," ucap Hermawan.
Lihat videonya mulai menit ke-13:25:
Tak Percaya WHO
Pada kesempatan yang sama, Jerinx juga mengungkap ketidakpercayaannya pada WHO.
Mulanya, Jerinx SID memperingatkan Aiman bahwa ia meyakini 99 persen penderita Covid-19 itu sembuh.
Ia mengatakan bahwa yang meninggal karena Covid-19 karena ada penyakit bawaan yang menyertai.
"Mas ini mas harus hati-hati loh yang selamat dari Covid-19, 99 persen lebih loh."
"Yang meninggal itu kebanyakan karena dalam keadaan kondisi kritis mereka sudah punya penyakit bawaan dan mereka di usia lansia," ujar Jerinx.
Lalu, Aiman menyinggung data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di mana angka kematian bisa mencapai lima persen.
Namun, secara tegas Jerinx menegaskan dirinya tak percaya dengan WHO.
Menurutnya Ketua WHO, Tedros Adhanom memiliki rekam jejak yang buruk di negara asalnya, Eitopia.
"Data kematian dari seluruh dunia empat sampai lima persen jadi 95 persen yang sembuh, tapi di Indonesia jauh di bawah itu. Jadi tidak 99 persen itu data dari WHO," singgung Aiman.
"Sampai detik ini saya tidak percaya apapun kata WHO karena WHO, Tedros kalau Anda search tentang Tendros ketuanya WHO, dia punya rekam jejak yang gelap di Eithopia," jawab Jerinx.
• Hasil Rapid Test, 80 Persen DPRD Gowa Reaktif Corona, Ramli Rewa: Mencekam, Kayak Orang Berkabung

Jerinx menuding bahwa Tedros terlibat konspirasi dengan Pendiri Microsoft, Bill Gates.
Sehingga, menurutnya WHO tidak bisa menjadi acuan.
"Tapi WHO bilang begini WHO sendiri enggak tahu mereka itu siapa loh, if you read WHO, Who?"
"Jadi mulai kini kalau acuan Anda WHO mengatakan, WHO mengatakan," ucapnya.
Lalu, Aiman membalas jika memang Jerinx tak percaya pada data WHO dari mana acuan untuk berpegang.
"Jadi kalau enggak pakai data WHO punya data siapa? Anda punya tim statistik sendiri mungkin."
"Dari mana Anda bisa mengatakan 99 persen?" tanya Aiman.
Jerinz menjawab bahwa dirinya mengungkapkan hal tersebut atas dasar hasil perbincangan dengan Dokter Tirta Mandhira Hudhi.
"Dari hasil diskusi dengan Dokter Tirta kami sepakat jika berita kesembuhan, jika berusia di bawah 50 dan imun Anda tidak super sehat dan tidak sesempurna orang-orang yang memiliki daya sempurna chance sembuh sangat besar," jelas Jerinx.
• WHO Desak Semua Negara Selidiki Ulang Kasus Awal Virus Corona, Ada Temuan Baru di Perancis
Namun, Aiman terus mengejar Jerinx dari mana data yang diperoleh oleh pria asal Bali tersebut.
"Oke itu kan karakternya, tapi kan angka 99 persen, saya ingin mengetahui dari mana angka itu," ujar Aiman lagi.
"Karena sampai sekarang tidak ada satupun ada orang yang meninggal yang hanya karena Covid," jawab Jerinx.
Saat disinggung lagi soal data WHO yang didapat dari John Hopkins University, Jerinx mengaku tetap tak percaya.
Menurut suami dari Nora Alexandra Phillip itu, media selama ini melebih-lebihkan pemberitaan soal Virus Corona.
"Bukan 99 persen data fix, data real itu kan sudah melakukan perhitungan, kalau WHO jelas ada data seluruh dunia, Worldometer, dari John Hopkins University misalnya, tapi Anda menyebutkan 99 persen dari mana data itu?" jelas Aiman.
"Data dari jika memang sebegitu ini Covid-19 seperti yang digambarkan media-media saat ini 80 persen sudah meninggal kok orang-orang itu," jawab Jerinx lagi.
• Wuhan Bebas Virus Corona selama 32 Hari, 57 Ribu Pelajar Kembali Bersekolah dan Jalani Tes Covid-19
Lihat videonya mulai menit ke-4:04:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)