Breaking News:

Virus Corona

Bukan karena WHO dan Covid-19, Jerinx Lakukan Social Distancing agar Selamat dari Panu dan Kurap

Musisi Jerinx menjelaskan alasannya melakukan hal-hal seperti cuci tangan, pakai masker, dan physical distancing yang merupakan anjuran dari WHO.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube kompastv
Musisi Jerinx menjelaskan alasannya melakukan hal-hal seperti cuci tangan, pakai masker, dan physical distancing yang merupakan anjuran dari WHO, Kamis (7/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx SID kini menjadi sorotan publik atas pembahasannya mengenai teori konspirasi soal pandemi Virus Corona (Covid-19).

Pria yang berprofesi sebagai musisi itu mengakui dirinya tidak percaya dengan segala anjuran dari organisasi kesehatan dunia atau WHO terkait Covid-19.

Anjuran tersebut di antaranya adalah penggunaan masker, cuci tangan, dan physical distancing.

Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH
Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH (TRIBUN/CECEP BURDANSYAH)

Ulas soal Kapan Covid-19 Berakhir, Nadiem Makariem Beri 2 Pilihan, Percaya Ilmuan atau Konspirasi

Namun Jerinx sendiri melakukan anjuran-anjuran tersebut.

Tetapi bukan Covid-19 yang menjadi alasan Jerinx melakukan penanganan Covid-19, melainkan untuk menghindari TBC, panu, dan diare.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (7/5/2020), awalnya Jerinx menjelaskan alasan dirinya selalu menyuarakan soal teori konspirasi Covid-19.

Jerinx mengatakan dirinya tidak ingin membuat para tenaga medis di Indonesia stres karena pemberitaan media yang menurutnya melebih-lebihkan pandemi Covid-19.

Pria kelahiran Bali itu mengatakan apabila para tenaga medis stres akan berdampak terhadap munculnya gangguan psikosomatis.

Psikosomatis sendiri adalah rasa sakit yang dihasilkan akibat rasa takut dan panik.

"Ketika orang dibombardir oleh informasi betapa ngerinya Covid ini membunuhmu, padahal sembuhnya besar," kata Jerinx.

"Mereka mikirin semua gejalanya, dan gejalanya itu sangat umum, maka orang beramai-ramai ke rumah sakit."

"Orang yang tidak sakit jadi sakit karena kepikiran," lanjutnya.

Jerinx lalu menyinggung bagaimana orang-orang yang berbondong ke rumah sakit itu nantinya akan menyulitkan rumah sakit.

"Orang ramai-ramai ke rumah sakit, petugas medis, dokter kewalahan, dan APD itu kan harus dipakai sekali, ketika mereka harus buang air mereka harus ganti APD lain dan memakai APD satu jam itu sudah kepanasan," ujarnya.

Jerinx menyoroti bagaimana dokter-dokter yang kondisi kesehatannya tidak prima akan sakit karena pemberitaan di media yang ia anggap berlebihan.

dr Tirta Jawab Seputar Konspirasi Covid-19: Bayangin 500 Kantong Jenazah di Depan Lu Sendiri

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Jerinx SIDCovid-19Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved