Jasad ABK Dibuang ke Laut
Viral ABK Indonesia Kerja Tak Layak di Kapal China, Susi Pudjiastuti Geram: Sudah Teriak Sejak 2005
Susi Pudjiastuti menyampaikan tanggapannya setelah mendengar anak buah kapal (ABK) Indonesia yang kerja secara tidak layak di kapal nelayan China.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Ini tipikal banget cara kerja ekploitasi dengan diikat di atas pantai," lanjutnya.
Ia menyebutkan kemungkinan atasan mereka di kapal merampas dokumen para ABK agar tidak dapat kabur.
"Udah gitu, kemungkinan besar paspornya juga dirampas. Mereka juga enggak punya deposit dengan nominal yang besar jadi mereka enggak bisa kabur," papar Hansol.
"Akibat hal-hal seperti itu, tidak mudah untuk pekerja itu untuk melarikan diri," lanjutnya.
Sebelumnya Jang Hansol menyebutkan cara kerja tersebut sangat tidak manusiawi.

• Video Detik-detik Jenazah ABK Asal Indonesia di Kapal China Dilempar ke Laut, Disorot Media Korsel
"Mereka udah terikat di situ. Kayak kontrak kerja budak kasarannya," ungkap Hansol.
Saat melanjutkan berita selanjutnya, ia langsung melongo dan tidak bisa berkata-kata.
Hansol menutup mulutnya saking terkejut.
Merasa tidak yakin tentang apa yang ia dengar, Hansol sampai mengulang lagi berita tersebut.
"Lima di antara nelayannya setelah bekerja 13 bulan hanya dibayar 120 USD, berarti sekitar Rp 1,7 jutaan atau 140 ribu Won," ungkap Hansol.
"Berarti gaji bulanannya Rp 100 ribu," lanjutnya masih tampak terkejut.
Ia menyebutkan kapal tersebut juga kerap melakukan pelanggaran dengan menangkap hiu.
"Kapal ini sebenarnya adalah kapal yang menangkap tuna, tapi mereka sering menangkap hiu juga katanya," papar Hansol.
Maka dari itu, mereka tidak bisa sembarangan berlabuh di daratan agar tidak diketahui otoritas kelautan setempat.
"Terlihat karena mereka melakukan aktivitas ilegal ini, meskipun ada orang yang meninggal mereka enggak bisa kembali ke daratan," jelas Hansol.
Sebelumnya diketahui, jika para ABK sakit dan meninggal dunia, jenazahnya akan dibuang ke laut.
"Karena di dalam kapalnya banyak banget sirip atau bagian dari hiu. Jadi kalau misalnya berhenti di sebuah daratan atau pelabuhan, mereka bisa kena masalah," kata Hansol.
"Jadi enggak bisa berhenti atau parkir di daratan," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)