Virus Corona
Ulas soal Kapan Covid-19 Berakhir, Nadiem Makariem Beri 2 Pilihan, Percaya Ilmuan atau Konspirasi
Nadiem Makarim menjelaskan bagaimana pandemi Covid-19 saat ini menjadi momen penentu kehidupan manusia ke depannya seperti apa.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Nadiem lalu menggambarkan skenario yang terjadi apabila masing-masing negara hanya mempedulikan dirinya sendiri-sendiri.
Ia mengatakan ketika seluruh negara melakukan penanganan Covid-19 secara baik tapi ketika ada satu negara yang lalai maka pandemi Covid-19 tidak akan berakhir.
Setuju dengan Nadiem, presenter kondang Najwa Shihab beranggapan bahwa pandemi Covid-19 adalah tantangan terbesar pada generasi saat ini.
Nadiem menambahkan dibanding risiko kesehatan, yang paling krusial adalah bagaimana kehidupan setelah Covid-19, apa langkah-langkah yang akan diambil.
"Kita mau jadi negara-negara yang terbuka atau tertutup," kata dia.
Nadiem kemudian menyinggung bagaimana masyarakat nanti juga dihadapkan dengan dua pilihan apakah mau berpikir rasional dengan berpedoman pada ahli dan ilmuan atau justru percaya dengan konspirasi.
"Kita mau menjadi masyarakat yang percaya kepada scientist dan expert-expert yang rasional atau percaya kepada demagog-demagog atau conspiracy theory thinkers yang mengompori teori-teori konspirasi," paparnya.
"Kita mau reaksi sebagai masyarakat melalui ketakutan atau dengan keyakinan dan solidaritas."
Nadiem mengatakan pilihan-pilihan tersebut yang akan lebih penting untuk diperhatikan karena kan mempengaruhi kehidupan manusia secara keseluruhan.
"Keputusan-keputusan itu akan lebih penting stakes-nya daripada risiko kesehatannya," tandasnya.
• Soroti Konspirasi Covid-19 Bersama Najwa Shihab, Nadiem Makarim: Itu adalah Cara Berpikir Malas
Simak video berikut dari menit ke 6.40:
Pandangan dr. Tirta soal Konspirasi
Sebelumnya dr. Tirta Mandira Hudhi telah angkat bicara soal teori-teori konspirasi yang beredar di publik soal pandemi Virus Corona (Covid-19) adalah hal yang dibuat oleh negara tertentu untuk kepentingan tertentu.
Pria yang akrab disapa dr. Tirta tersebut mempersilakan publik untuk percaya maupun tidak percaya soal teori konspirasi yang beredar.
Hal yang ia inginkan jangan sampai karena mempercaya teori konspirasi, orang justru kehilangan empati mereka atas korban-korban yang berjatuhan dari pandemi Covid-19.