Breaking News:

Virus Corona

Ungkap Kondisi 63 Karyawan Sampoerna Terjangkit Corona, Gubernur Khofifah Keluhkan Masalah Berikut

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkap kondisi para karyawan terinfeksi Virus Corona di Pabrik Sampoerna.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/KompasTV
Berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan puluhan pabrik rokok Sampoerna dinyatakan positif Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkap penanganan para karyawan terinfeksi Virus Corona di Pabrik Sampoerna.

Sedangkan, 65 karyawan Pabrik Sampoerna kini telah dinyatakan positif Virus Corona.

Dua di antara dari 65 karyawan tersebut diketahui telah meninggal pada April lalu. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mempertimbangkan menarik produk Sampoerna, Minggu (3/5/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mempertimbangkan menarik produk Sampoerna, Minggu (3/5/2020). (Capture Youtube KompasTV)

 

Puluhan Karyawan PT Sampoerna Positif Corona, Khofifah Enggan Disamakan dengan DKI, Begini Alasannya

Hal itu diungkapkan Khofifah Indar Parawansa saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Minggu (3/5/2020).

Mulanya, Khofifah menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pendalaman masalah tersebut dengan pihak PT Sampoerna pada akhir April 2020.

"Sebetulnya ketika kami mendapatkan informasi di tanggal 28 saya melakukan pendalaman, saya mendengar penjelasan dari tim manajamen PT Sampoerna," kata Khofifah.

Ia menjelaskan demi menangani masalah ini, Khofifah mengatakan pihaknya telah membentuk tim kurativ dan tim tracing.

"Kemudian saya mengajak beberapa dokter, saya koordinator tim curativ maupun koordinator tim tracing dan memang harus melakukan langkah-langkah lebih terukur untuk melakukan pembatasan dari mereka yang sudah suspect," ungkapnya.

Khofifah melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan tempat isolasi di suatu hotel.

65 Karyawan Pabrik Sampoerna Positif Corona, Khofifah: Penarikan Produk Rokok Sedang Dibahas

Namun yang sempat menjadi masalah adalah hasil swab cukup lama didapatkan.

"Bahwa memang harus diisolasi di tempat diputuskan di salah satu hotel dan kemudian kita mendapatkan informasi bahwa sebetulnya sempat dilakukan swab tapi sampai belasan hari ini, swab yang awal itu belum keluar," lanjutnya.

Mantan Menteri Sosial ini melanjutkan bahwa beberapa karyawan Sampoerna yang positif Covid-19, sudah dirujuk ke dua rumah sakit.

Khofifah mengatakan bahwa pihaknya akan memperluas tracing.

Pasalnya, penderita Covid-19 di klaster Sampoerna cukup besar.

"Siang tadi saya mengkoordinasikan dengan tim internal kurativ dan tracing di Pemprov, saya menyampaikan setelah di rapid test itu reactive. Jadi ini memang perlu diperluas swab test-nya," ungkapnya,

Selain itu, Khofifah menjelaskan bahwa dirinya ingin penderita Covid-19 yang memerlukan perawatan intensif dirawat di satu rumah sakit agar mudah terkoordinasi.

Jenazah Perawat Corona Ditolak di TPU Semarang, 3 Tokoh Masyarakat Ditetapkan Tersangka Provokator

"Sehingga akan lebih baik pasien yang terkonfirmasi positif dari perusahaan ini dijadikan di satu rumah sakit."

"Saya rasa bisa ditunjuk satu rumah sakit agar kontrol dan monitoringnya bisa lebih mudah karena mereka berasal dari perusahaan dari satu klaster," ucap Gubernur 50 tahun ini.

Lihat videonya mulai menit ke-00:41:

Penarikan Produk Rokok Tengah Dibahas

Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa wacana penarikan produk rokok kini tengah dibahas.

Khofifah mengatakan bahwa diketahui droplet yang mengandung Virus Corona oleh penderita Covid-19 bisa menempel di beberapa jenis barang.

Bahkan Covid-19 bisa menempel di suatu bahan hingga beberapa jam.

"Yang kami dengar ada pertimbangan untuk menarik produk rokok dari sampoerna dari Pabrik Rungkuk, betulkah?," tanya pembawa acara.

"Iya jadi begini, ada droplet itu punya ketahanan melekat di jenis koper, di jenis kertas, di jenis kain, di beberapa item itu kan berbeda."

"Maka droplet itu dengan virus ini bisa hidup dalam waktu beberapa jam di item jenis tertentu," ucap Khofifah.

Sedangkan, konsumen harus dilindungi dari bahaya Covid-19.

"Nah ini semua tentu adalah untuk keamanan dan perlindungan para konsumen," kata dia.

Khofifah menuturkan, pihaknya sudah melakukan beberapa kajian secara sains mengenai masalah tersebut.

 Ini Syarat Virus Corona Bisa Dikatakan Berakhir oleh WHO, Pakar Epedemi UI: Situasi Itu Tidak Mudah

"Nah pada posisi seperti ini secara teoritik, saintifik sebetulnya kita sudah sempat melakukaan telaah."

"Jadi kalau Virus Covid-19 ini tetularnya lewat droplet, percikan-percikan itu dengan virus di jenis bahan tertentu dia bisa tahan berapa lama," ujar Khofifah.

Namun, Mantan Menteri Sosial ini menegaskan bahwa pihaknya juga melakukan kajian dari sudut padangan sosiologis dan psikologis terkait masalah tersebut.

"Tapi tidak semata-mata karena pendekatan saintifik yang ini bisa tahan di bahan tertentu berapa lama, tapi hari ini juga adalah pendekatan psikologis dan sosiologis."

"Pendekatan psikologis dan sosiologisnya adalah ketika kemudian masyarakat terkonfirmasi dari perusahaan tertentu," ucapnya.

Khofifah mengaku khawatir pada psikologi konsumen saat mengosumsi rokok tersebut.

"Kemudian ada dropletnya misalnya ya waktu itu dikerjakan oleh karyawan dan karyawannya terkonfirmasi ada yang positif pasti akan menimbulkan dampak psikologis oleh konsumennya," sambungnya.

 Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19

Selain itu, Khofifah juga sudah mengajak beberapa pihak di luar pemerintahan untuk membahas masalah ini.

"Oleh karena itu sudah dilakukan pembahasan sebetulnya pada dua hari berjalan, malam ini juga kami jam 21 juga akan koordinasi kembali dengan Asosiasi Makanan, Minuman dan Rokok."

"Kami meminta mereka juga mengambil posisi untuk bisa saling mencari solusi dari kemungkinan risiko-risiko yang akan menjadi akibat apa tersuspect dari perusahaan rokok ini," jelasnya.

Lihat videonya sejak menit awal:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaPabrik Rokok SampoernaKhofifah Indar ParawansaJawa TimurCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved