Virus Corona
Apakah Ruam di Kaki adalah Gejala Baru Virus Corona? Ahli Berikan Penjelasan
Peneliti tengah menyelidiki munculnya ruam atau lesi ungu di sekiar kaki apakah gejala baru dari Virus Corona atau tidak.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ruam atau muncul lesi ungu di sekitar kaki mungkin merupakan gejala baru terinfeksi Virus Corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengetahui apakah ruam di kaki memang disebabkan Covid-19.
Esther Freeman, dokter kulit di Massachusetts General Hospital di Boston mengatakan bahwa beberapa pasien Covid-19 memiliki ruam kemerahan yang dapat berubah menjadi keunguan dari waktu ke waktu di sekitar telapak kaki pasien.
• Apakah Virus Corona di dalam Orang Tanpa Gejala Bisa Hilang Sendiri? Begini Penjelasan dokter Corona
Beberapa orang juga mengaku merasakan sensasi terbakar di sekitar ruam pada kakinya.
"Peradangan itu cenderung hilang dalam waktu dua sampai tiga minggu tanpa pengobatan," kata Freeman kepada The Washington Post.
Freeman juga mengakatan, kebanyakan orang yang memiliki lesi ungu di kakinya tidak menunjukkan gejala Covid-19.
Kalaupun ada, gejala yang mereka rasakan ringan.
Selain itu, ruam aneh ini cenderung dialami anak-anak, remaja hingga orang dewasa berusia 20-30 tahunan.
"Sebagian besar pasien dengan lesi ungu berusia muda, sehat," ungkapnya.
"Namun saya tak ingin orang-orang berpikir bahwa saat mereka memiliki ruam atau bintik-bintik ungu di jari kaki, artinya mereka akan berakhir dengan ventilator di ICU. Bukan itu yang kami lihat dalam data," ujar Freeman.
• Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19
Penyelidikan ahli
Karena masih banyak yang harus dipelajari terkait masalah kulit pada pasien Covid-19, Freeman dan rekannya dari gugus tugas Akademi Dermatologi Amerika membuat registrasi dermatologi Covid-19 online.
Dengan registrasi tersebut, petugas medis dapat melaporkan masalah kulit yang tampaknya berhubungan dengan Covid-19, termasuk ruam jari kaki.
Dalam laporan di Journal of American Academy of Dermatology, para peneliti berharap database yang terkumpul dapat membantu dokter memahami hubungan antara Virus Corona baru dengan kulit.
Selain itu juga menentukan apakah masalah kulit dapat digunakan mendeteksi penyakit Covid-19 lebih dini.