Virus Corona
Sandiaga Uno Kaitkan Covid-19 dengan Cara Kampanye Politik: Ini Masa yang Menarik
Sandiaga Uno bercerita bagaimana pandemi Covid-19 akan mempengaruhi cara politisi mendapatkan suara dari masyarakat.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengkaitkan pandemi Virus Corona (Covid-19) akan berpengaruh terhadap cara kampanye para politisi.
Ia mengatakan selama pandemi Covid-19 orang-orang terbiasa menjaga physical distancing.
Padahal di sisi lain kedekatan fisik seringkali menjadi penentu para politisi untuk meraih suara dari masyarakat.

• Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19
Dikutip dari acara HOT INDONESIA, Minggu (3/5/2020), awalnya Sandi bercerita bagaimana setelah Covid-19 berakhir, beberapa standar pengamanan akan terus berjalan.
Ia mencontohkan pemeriksaan suhu di bandara, dan ketersediaan hand sanitizer di mana-mana.
Selain prosedur pengamanan Sandi juga menyoroti hal-hal yang akan menjadi kebiasaan baru seperti tidak salaman, dan mengganti jabat tangan langsung dengan alternatif-alternatif baru.
"Serta tidak bersalaman mungkin, mungkin itu akan menjadi sebuah kebiasaan baru," kata Sandi.
"Banyak hal baru yang akan menjadi standar normal yang baru."
"Saya rasa masyarakat akan beradaptasi dengan keadaan yang baru," lanjunya.
Host acara tersebut Dalton Tanonaka mengatakan betapa sedihnya apabila masyarakat sudah tidak lagi terbiasa bersalaman secara langsung.
Konsultan Politik Sandrina Malakiano yang juga hadir di acara itu mengatakan bagaimana penggunaan hand sanitizer setelah bersalaman akan menimbulkan kesan buruk.
"Akan merendahkan seseorang setelah bersalaman lalu kita gunakan cairan pembersih tangan untuk membersihkan (tangan)," kata Sandrina.
"Layaknya mereka akan menyebarkan bakteri kepada kita, itu akan seperti suatu penghinaan."
• Terdampak Covid-19, Pengelola Hotel di Banten Banting Setir Ajak Karyawan Bertani
Cara Kampanye Baru
Sandi menambahkan cara kampanye para politisi juga akan terpengaruh seusai Covid-19 berakhir.