Virus Corona
Sandiaga Uno Jawab Apakah Dirinya Percaya Pemerintah soal Data Covid-19: Data Tetaplah Data
Sandiaga Uno memberikan jawban terkait pandangan dirinya mengenai data dari pemerintah mengenai kasus Covid-19 di Indonesia
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Kami harapkan dapat melaksanakan 1.200 pemeriksaan per harinya, namun itu tidak cukup," tambahnya.
Sandi mengatakan nantinya akan disediakan empat unit satuan mobil untuk di Jakarta.
Suami dari Nur Asia Uno itu mengatakan Jakarta menjadi fokus pemeriksaan karena merupakan episentrum dari penyebaran Covid-19.
• Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19
Sandi juga tidak lupa mengingatkan agar masyarakat tidak lengah meskipun kondisi sudah membaik.
Ia mengambil contoh kasus Flu Spanyol di San Fransisco pada tahun 1918.
Kala itu warga di sana terlalu cepat merayakan penurunan kasus, dan menjadi lengah.
Peraturan-peraturan seperti penggunaan masker pun dicabut.
Kelengahan tersebut berimbas pada naiknya angka kematian di bulan-bulan selanjutnya.
"Mereka merayakan (penurunan angka kasus) terlalu dini setelah melihat kurva mendatar, dan pada November 1918 mereka mencabut larangan untuk memakai masker wajah di tempat umum," papar Sandi.
"Dan apa yang terjadi pada bulan selanjutnya Januari-Februari, tingkat kematian mereka menjadi yang tertinggi."
Sandi kembali menekankan saat ini masih terlalu dini untuk memastikan apakah kondisi Indonesia sudah aman atau belum.
"Maka masih terlalu dini untuk memutuskan," tandasnya.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/5/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota telah mencapai angka 4.417 kasus.
621 orang di antaranya berhasil sembuh, sedangkan 410 lainnya meninggal.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan 2.062 pasien Covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit.