Terkini Nasional
Andaikan Dirinya Jadi Penguasa, Haris Azhar: Negeri Ini Diserahkan ke Orang-orang yang Enggak Amanah
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar sempat ditanya apa yang akan dilakukan jika menjadi penguasa.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar sempat ditanya apa yang akan dilakukan jika menjadi penguasa.
Hal itu terjadi saat Haris Azhar diwawancara di acara 1 Hari, 1000 Pesan yang tayang di channel YouTube Talk Show tvOne pada Sabtu (2/5/2020).
Haris Azhar mengatakan, jika dirinya menjadi seorang penguasa maka dia tak segan menghukum penguasa yang zalim.

• Singgung Pilpres 2024, Rocky Gerung Blak-blakan Sampaikan Dukungan untuk Haris Azhar, Ini Alasannya
Itu dilakukan agar rakyat juga tertib menjalankan aturan.
"Kalau saya jadi penguasa di Indonesia supaya hukumnya jadi lebih baik, saya akan menghukum penguasa yang zalim."
"Supaya orang tertib di jalan, supaya orang tertib di bawah," kata Haris.
Menurut keterangan Haris, banyak orang di kalangan bawah mengaku tidak tertib mengikuti aturan para penguasa karena itu hanya menguntungkan mereka.
"Orang enggak tertib hari ini karena mereka bilang kita ini tertib buat apa? Karena kalau kita tertib kita ternyata tertib pada permainan para penguasa."
"Sementara penguasa, tambah hari tambah kaya," ujarnya.
Banyak orang berontak atas ketidakpuasan kebijakan yang dibuat para penguasa.
"Mereka bukan berkeringat dan berotot gara-gara ngurusin kita, kok kita yang tambah kurus badan kita harus ngikutin aturan mereka, tapi mereka yang tambah gemuk."
"Kok kita yang jadi disiplin tapi mereka ugal-ugalan seenaknya, akhirnya mereka berontak iya kan?" ungkap dia.
Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini menilai, undang-undang yang ada sekarang sudah cukup untuk menghukum para penguasa yang zalim.
• Haris Azhar Terang-terangan Sebut Sosok yang Layak Pimpin Indonesia 2024: Rocky Gerung Boleh Juga
Apalagi menurutnya kini banyak penguasa yang tak dapat dipercaya.
"Dalam kajian sosiologi hukum, hukum itu awalnya dilihat sebagai konstruksi ideal enggak perlu undang-undang baru, undang-undang lama juga sudah cukup kok untuk menghukum para penguasa zalim itu."
"Karena negeri ini diserahkan pada orang-orang yang enggak amanah, enggak punya integritas, dan enggak punya rasionalitas," ucap Haris.
Lihat videonya mulai menit ke-34:00:
Rocky Gerung Dukung Haris Azhar Maju 2024
Pengamat Politik Rocky Gerung terang-terangan mengaku akan mendukung Aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar untuk mencalonkan diri di Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai orang baik di negeri ini justru dihalangi dengan berbagai aturan agar tak bisa mencalonkan diri menjadi presiden.
Ia pun menyinggung soal banyaknya suap yang dilakukan seseorang agar bisa dipilih menjadi pemimpin suatu wilayah.

• Berbincang dengan Rocky Gerung, Refly Harun Soroti Dana Triliunan Kartu Pra Kerja: Mulai Panas Ini
• Menduga Sri Mulyani Tak Setuju soal Kartu Pra Kerja, Rocky Gerung: Kesannya Dipaksakan
Hal tersebut secara gamblang disampaikannya melalui kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (2/5/2020).
"Saya juga berpikir terbalik sebetulnya, kalau saya yang ditanya saya akan sebut enggak ada cara lain selain menjagokan Haris Azhar," ucap Rocky.
"Karena akhirnya kita insider trading, ya karena di luar sana orang kehilangan harapan."
Menurut Rocky, hal itulah yang menyebabkan banyak orang yang salah memilih pemimpin.
Ia lantas menyebut Indonesia kini tengah mengalami krisis kepemimpinan karena tak adanya pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Sehingga orang terpaksa mencari stok yang sebenarnya bukan di situ tempatnya," kata Rocky.
"Keterpaksaan, tidak ada akar rotan pun berguna, jadi keadaan itu yang memerlihatkan bahwa krisis kepemimpinan betul-betul serius di kita."
• Refly Harun Pesimis Partai Gelora Bisa Dapat Suara di 2024, Fahri Hamzah: Pertanyaan Paling Sadis
• Berbincang dengan Rocky Gerung, Refly Harun Soroti Dana Triliunan Kartu Pra Kerja: Mulai Panas Ini
Lebih lanjut, Rocky menyinggung soal banyaknya cara yang dilakukan untuk menjadi pemimpin.
Termasuk soal banyaknya kasus suap yang melibatkan para pejabat.
"Bukan pemimpinnya yang enggak ada, tapi cara merekrut pemimpun itu," terang Rocky.
"Banyak betul pemimpin di kita tapi kan mesti lewat threshold, mesti lewat upeti, mesti lewat money politic."
"Macam-macam kan, jadi itu sebetulnya konyolnya tuh," sambungnya.
Ia menambahkan, aturan yang berlaku kini justru menghalangi orang baik untuk menjadi pempimpin.
Rocky bahkan menilai aturan tersebut memang sengaja dibuat untuk memudahkan jalan partai menguasai pemerintahan.
"Jadi orang baik, orang bagus, orang yang mampu melihat masa depan bertebaran di nusantara," kata Rocky.
"Cuma dipagari oleh aturan-aturan yang sifatnya oligarki, hanya oligarki partai yang boleh memimpin."
"Kita tahu bahwa itu aturan, tapi aturan itu sengaja dibuat untuk menghalangi bukan untuk menapis mereka yang bersih," tandasnya.
• Bahas Lockdown, Rocky Gerung Singgung Anies Baswedan hingga Ridwan Kamil: Pemerintah Pusat Pelit
Simak video berikut ini menit ke-10.55:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)