Virus Corona
Niat Pulang ke Kampung Halaman, Belasan TKI dari Malaysia Kena Tipu hingga Terlantar di Hutan Bakau
Sejumlah tenaga kerja indonesia (TKI) ditemukan terlantar di sebuah hutan bakau di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah tenaga kerja indonesia (TKI) ditemukan terlantar di sebuah hutan bakau di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Sebanyak 13 TKI ilegal ditemukan oleh petugas saat berpatroli di perairan Asahan, Jumat (1/5/2020).
Pada sekitar pukul 10.00 WIB, petugas tak sengaja menjumpai para TKI tersebut yang tengah berkumpul di pinggir hutan bakau.
• TKI dari Malaysia Diam-diam Masuk Lewat Jalur Tikus ke Indonesia, Kumpul di Pantai dan Ditolak Warga
Diketahui, para TKI ilegal tersebut ditelantarkan oleh kapal yang mengangkut mereka dari Malaysia ke Indonesia.
Dilansir Kompas.com, Sabtu (2/5/2020), Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira menyatakan bahwa saat ditemukan, kondisi para TKI tersebut sangat memprihatinkan.
Para TKI ilegal tersebut mengaku sudah 2 hari tidak makan karena kapal yang dikatakan akan menjemput mereka tidak juga datang.
Personel Sat Polair Polres Tanjung Balai bersama Direktorat Polairud Polda Sumut yang menemukan segera mengevakuasi mereka saat itu juga.
"Sekitar pukul 10.30 WIB, tim patroli menolong kumpulan orang tersebut yang diduga ditelantarkan oleh kapal yang membawa mereka dari Malaysia ke Indonesia," terang Putu.
Sesampainya di dermaga, para TKI tersebut langsung disemprot dengan cairan disinfektan.
Kemudian, setelah berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tanjung Balai, dilakukanlah pemeriksaan terhadap para TKI tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan kesehatan, 13 TKI negatif terindikasi Covid-19 dan akan dipulangkan kepada pemdanya masing-masing atau kepada keluarganya," ujar Putu.
Para TKI yang bekerja di Malaysia tersebut ingin pulang ke kampung halamannya di Asahan dan Tanjung Balai karena terdampak lockdown.
Mereka lalu nekat menumpang kapal yang dikatakan bisa membawa mereka kembali ke Indonesia.
Namun setelah beberapa kali berpindah kapal saat di tengah laut, para TKI tersebut kemudian diturunkan di hutan bakau.
• Malaysia Perpanjang Lockdown hingga 14 April 2020, TKI Takut Kelaparan: Kadang Jarang Makan Nasi
Dikutip dari Tribunnews.com, salah seorang TKI yang terlantar mengaku merasa tertipu oleh tekong kapal yang meninggalkan mereka.
TKI yang bernama Mariana tersebut mengatakan bahwa ia dan kawan-kawannya telah membayar sejumlah uang pada tekong kapal.
Mereka dijanjikan akan dibantu diseberangkan dari Malaysia ke Indonesia, namun kemudian malah diturunkan di sebuah hutan bakau.
Mereka bersedia diturunkan karena tekong kapal mengatakan bahwa akan ada kapal lain yang menjemput mereka.
Percaya akan kata-kata tekong kapal, para TKI tersebut kemudian turun dan menunggu datangnya kapal yang dijanjikan.
Namun hingga dua hari, kapal yang akan menjemput tersebut tidak kunjung datang.
"Sudah dua hari diturunkan kapal tekong di sana. Pas di sana katanya ada kapal lagi yang mau jemput kami, makanya kami mau diturunkan di sana. Ada tiga kali kami dioper ke kapal lain di tengah laut, sejak dari Malaysia," tutur Mariana.
Mariana dan keduabelas rekannya mengaku terpaksa pulang kampung karena sudah tidak bisa lagi bekerja.
Ia kehilangan penghasilan setelah Malaysia memberlakukan kebijakan lockdown untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona.
Jokowi Minta Cermati WNI dari Malaysia
Seperti yang diketahui beberapa negara banyak yang membatasi aktivitas keluar masuk bahkan ada yang sudah memberlakukan lockdown akibat dampak dari pandemi Virus Corona, termasuk Malaysia.
Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan WNI yang berada di Malaysia harus menjadi perhatian utama dan harus dicermati dengan baik.
Dikatakan Jokowi, hal itu lantaran menyangkut dengan visa jutaan WNI.
Seperti yang diketahui, Malaysia memang menjadi negara kunjungan dengan jumlah WNI terbanyak dibandingkan negara lainnya.
Menurut Jokowi, beberapa imigran di Malaysia sudah ada yang kembali ke Indonesia secara bergelombang setiap harinya.
"Harus kembalinya WNI dari beberapa negara, ini terutama yang dari Malaysia, ini betul-betul perlu kita cermati, karena menyangkut visa ratusan ribu bisa jutaan WNI yang akan pulang," ujar Jokowi.

"Saya menerima laporan dalam beberapa hari ini, setiap hari kurang lebih 3 ribu pekerja migran yang kembali dari Malaysia," jelasnya.
Setelah itu, fokus selanjutnya yaitu para kru kapal atau ABK.
Mereka dinilai mempunyai tingkat risiko tinggi terpapar Virus Coronoa, maka diminta untuk dilakukan protokol pengecekan yang ketat.
"Selain pekerja migran di Malaysia, kita juga harus mengantisipasi kepulangan dari kru kapal, pekerja ABK yang ada di kapal, perkiraan kita ada kurang lebih 10-11 ribu ABK," ungkap Jokowi.
"Ini juga perlu disiapkan dan direncanakan tahapan-tahapan untuk men-screening mereka," imbuhnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan tetap dengan prinsip utama yaitu melindungi kesehatan para WNI, baik yang di negara asing maupun yang berada di Tanah Air.
Maka dari itu, Jokowi meminta protokol pengecekan kesehatan diperketat, terutama di bandara, pelabuhan ataupun perlintasan perbatasan negara.
Sektor-sektor tersebut yang menjadi pintu keluar-masuknya orang ke atau dari Indonesia.
"Terkait kembalinya WNI dari luar negeri, prinsip utama yang kita pegang adalah bagaimana kita melindungi kesehatan para WNI yang kembali dan melindungi kesehatan masyarakat yang berada di tanah air," katanya.
"Karena itu jadi kita ingin menekankan protokol kesehatan harus terus ketat dilakukan, baik di airport, pelabuhan, perlintasan perbatasan."
Jokowi menjelaskan setiap WNI yang tiba di Indonesia, praktis statusnya menjadi orang dalam pengawasan (ODP) yang pastinya harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
"Bagi yang tidak mempunyai gejala bisa langsung dipulangkan ke daerahnya masing-masing, tetapi statusnya adalah ODP."
Jadi setelah sampai di daerah kita harus menjalankan protokol isolasi mandiri," pungkasnya.
Simak tayangan selengkapnya dari menit pertama:
(TribunWow.com/ Via/ Elfan)