Viral Medsos
Nasib WNA yang Viral Mengamen di Lombok, Kepala Kantor Imigrasi: Akan Langsung Dideportasi ke Rusia
Setelah sempat viral di media massa, suami istri asal Rusia yang kedapatan mengamen di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikabarkan akan dideportasi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Mereka tidak mejalani penahanan, namun ditempatkan di sana agar tidak lagi melakukan aksinya yang dinilai mengganggu masyarakat.
"Kami tidak menahannya, mereka berada di ruangan yang baik, dilengkapi dengan tempat tidur yang nyaman dan kebutuhan makannya ditanggung Imigrasi Mataram."
"Kita tidak menempatkan mereka di ruang tahanan dengan pertimbangan kemanusiaan karena ada balita," ujar Syahrifullah.
Adapun, keluarga asal Rusia ini dinyatakan bebas Virus Corona setelah menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif.
Sebelumnya, keluarga asal Rusia tersebut sempat viral di media massa.
Pasalnya, mereka kedapatan mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek, Mataram, NTB.
Dalam tayangan video yang beredar, tampak suami istri tersebut membawa bayi dalam gendongan sambil memainkan alat musik akordion.
"Mereka mengemis, ngamen, dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan," ujar Syahrifullah saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (30/4/2020).
"Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka."
"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas."
"Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.
• Viral Video Sopir Pikap Tampar Petugas SPBU Perempuan, Korban Justru Iba Lihat Kondisi Pelaku
Mikhail yang dikonfirmasi terkait aksinya tersebut mengatakan bahwa semua pintu masuk menuju Rusia telah ditutup.
Ini menyebabkan ia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.
"Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia."
"Rencananya, kami hanya dua hari berada di Indonesia dan akan kembali ke Malaysia. Tetapi, karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB)," tutur Mikhail.