Virus Corona
Berkali-kali Diberhentikan Petugas, Pemudik dari Jakarta Menyerah: Kalau Dilanjutin yang Ada Capek
Seorang pemudik dari Jakarta mengaku terpaksa mengurungkan niatnya setelah berkali-kali diberhentikan petugas saat mencoba pulang kampung.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
Yuyun dan suami memutuskan untuk membatalkan niatnya pulang kampung setelah 3 jam berkendara.
Saat ditanya alasan mudik, Yuyun mengaku nekat pulang kampung karena ia tidak bisa mendapatkan penghasilan di Jakarta.
Ia yang berprofesi sebagai penjaga toko telah dirumahkan tanpa mendapat sepeserpun gaji.
"Karena kan kerja diistirahatkan, jadi lebih baik di rumah (orangtua) aja gitu," jelas Yuyun.
Suaminya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online juga tidak bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Padahal Yuyun dan suami yang masih mengontrak rumah, membutuhkan setidaknya Rp 700.000 per bulan untuk membayar kontrakan.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Warni, Ibunda Yuyun, Menangis Anaknya tak Bisa Mudik
Pada tayangan segmen selanjutnya, ditampilkan ibunda dari Yuyun yang bernama Warni, melalui sambungan video.
Warni yang tinggal di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, merasa sedih keempat anaknya yang merantau tidak bisa pulang saat lebaran.
Warni yang saat itu ditemani sang suami mengaku bingung karena anak-anaknya di perantauan tidak ada yang bisa mudik.
Ia sedih membayangkan perayaan lebaran yang biasanya ramai, kini terpaksa harus dijalani sendiri bersama suami dan seorang anaknya yang ada di rumah.
Warni tak kuasa menahan tangisnya saat ditanya mengenai keempat anaknya yang tidak bisa pulang kampung saat lebaran tahun ini.
"Saya ini juga bingung, biasa kumpul," ujar Warni sambil mengusap air matanya.
Melihat kesedihan ibunya, Yuyun menenangkan dan mengatakan akan segera pulang bila pandemi berakhir.