Breaking News:

Virus Corona

Tingkat Kematian Covid-19 di Belgia Tertinggi di Dunia meski Angka Total Jauh di Bawah AS, Mengapa?

Belgia mencatatkan diri sebagai negara yang memiliki angka kematian akibat Virus Corona tertinggi di dunia.

Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/ANDREAS SOLARO
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis 

Prancis melakukan dengan cara serupa, yaitu menghitung kematian di rumah sakit.

Pada tanggal 2 April, mereka baru mulai memasukkan dalam laporan mereka, kematian pasien yang dirawat di rumah.

Inilah yang dilakukan di Belgia.

Mereka menghitung pasien yang terkonfirmasi positif dan pasien yang dicurigai terinfeksi, dan menurut pemerintahnya, ini akan membuat mereka bisa melawan penyakit ini dengan lebih baik.

“Ketika kita tak punya kapasitas untuk mengetes semua orang, maka penting untuk menghitung pula kematian pada suspek atau orang dalam pengawasan,” kata ahli penyakit menular Steven Van Gutch, penanggung jawab komite ilmuwan yang membantu pemerintah melawan Virus Corona di Belgia.

"Yang membedakan kami dengan negara-negara lain adalah kami menghitung angka kasus dengan lebih luas, yang membuat kami bisa mengambil langkah segera," tambahnya.

Refly Harun Pertanyakan Muhadjir Effendy soal Corona, yang Sering Muncul Malah Mahfud MD dan Luhut

Van Gutch menjelaskan bahwa karena sistemnya yang “ekspansif” dalam menghitung kematian, mereka bisa mendeteksi penyebaran Virus Corona di rumah-rumah yang merawat orang dalam pengawasan.

“Berkat sistem penghitungan seperti ini, kami mampu menangani masalah tepat waktu,” katanya.

Pada tanggal 15 April, sumber resmi menyatakan bahwa hampir setengah kematian akibat virus corona di Belgia terjadi di rumah-rumah.

Debat internal

Perdana Menteri Sophie Wilmès menjelaskan di parlemen Belgia bahwa "pemerintah memutuskan untuk sepenuhnya transparan dalam melaporkan kematian terkait Covid-19, sekalipun ini berakibat angkanya seperti dibesar-besarkan."

Sistem penghitungan ini dipandang dengan curiga oleh ahli lain.

Ahli virus Belgia Marc van Ranst mengkritik keras sistem penghitungan pemerintah ini di sebuah acara TV.

“Hampir semua orang yang meninggal di rumah – jumlahnya bisa mencapai 100 orang sehari – dimasukkan ke dalam statistik corona. Menurut saya, ini agak bodoh,” kata Van Ranst.

Viral Pasien Positif Covid-19 Main Bola di Lorong RS, dr Awlia: Seharusnya Tidak ada Interaksi

Steven van Gutch, yang melaporkan angka-angka virus corona di Belgia setiap hari, paham bahwa metode Belgia ini dikritik, tapi ia percaya bahwa ini sifatnya sementara.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
BelgiaAmerika SerikatCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved